Dalam berbagai analisa forex, kita sering membaca istilah
Retracement dan Reversal. Keduanya mengindikasikan pergerakan tertentu
yang nampak saat kita memetakan grafik harga menggunakan garis tren,
Fibonacci, Pivot Point, atau penanda level Support-Resistance lainnya.
Namun, seperti apa Retracement dan Reversal itu? Apa perbedaan antara
kedua pergerakan tersebut? Dalam artikel ini, kita akan mengupas
semuanya.
Pengertian Retracement
Retracement adalah pembalikan harga sementara (temporer) yang
terjadi di tengah-tengah tren yang lebih besar. Kata kuncinya di sini
adalah "sementara", sehingga setelah mengalami retracement, harga
kemudian kembali melaju sesuai tren yang lebih besar. Contohnya pada
gambar di bawah ini, jelas sekali bahwa XAU/USD dalam kondisi tren
bearish (downtrend), tetapi ada beberapa retracement yang nampak ketika
harga naik tipis hingga mendekati garis tren atas berwarna biru (upper
trendline).
Perhatikan bahwa retracement saat downtrend di sini justru
menegaskan tren utama, karena membentuk lower high. Ini sesuai dengan
prinsip pembentukan downtrend, yaitu lower low dan lower high.
Retracement juga bisa dilihat saat kita menerapkan Fibonacci Retracement
pada grafik harga. Misalnya pada grafik USD/JPY yang sedang bullish
(uptrend) berikut ini. Dalam perjalannya menanjak lebih tinggi, terjadi
beberapa retracement sesuai dengan prinsip pembentukan uptrend, yaitu:
higher high dan higher low.
Pengertian Reversal
Reversal adalah pembalikan harga yang bersifat permanen. Artinya,
pembalikan harga tersebut bukan hanya sekejap saja, melainkan dapat
terjadi terus menerus dalam timeframe yang lebih panjang. Dalam grafik
harga, reversal biasanya ditandai oleh pola harga (Chart Patterns)
seperti Double Top, Head and Shoulders, dll; atau pola candlestick
tertentu, seperti Engulfing, Three White Soldiers, dll.
Sebagai contoh, berikut ini reversal dari downtrend menjadi uptrend
(bullish reversal) pada grafik USD/JPY yang ditandai dengan terbentuknya
pola Rounding Bottom.
Perbedaan Retracement dan Reversal
Dari pengertian dan contoh di atas, kita telah mengetahui bagaimana
cara membedakan retracement dan reversal di atas grafik harga. Namun,
sebenarnya banyak hal lain yang membedakan keduanya di balik layar.
Perbedaan-perbedaan tersebut dirangkum dalam tabel berikut:
Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan tersebut, kita dapat
menghindari kerugian akibat salah mengenali pergerakan harga, sekaligus
mengoptimalkan keuntungan ketika pergerakan sesuai perkiraan. Namun,
bagaimana jika kita telanjur salah buka posisi, misalnya suatu gerakan
yang disangka reversal ternyata hanya retracement? Jika demikian, ada
dua opsi: tahan posisi (hold) dengan harapan nantinya harga putar balik
lagi menjadi reversal; atau close posisi segera setelah mencapai ambang
Stop Loss yang telah ditentukan.