Apa Maksud Dari Sentimen Pasar
Di pasar forex, fluktuasi harga seringkali membolak-balikkan market dengan arah yang tidak menentu. Hal tersebut tidak lain karena ada sentimen pasar dan pengaruh fundamental ekonomi. Namun, apakah yang disebut sentimen pasar? Apa pengaruhnya terhadap trading forex kita? Bagaimana cara mengantisipasinya?
Apa Maksud Sentimen Pasar
Sentimen Pasar adalah sikap kesepakatan bersama (konsensus) dari para pelaku pasar, untuk mengantisipasi pergerakan harga dalam suatu kondisi tertentu. Sikap ini merupakan akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknikal, termasuk di dalamnya pola pembentukan harga serta rilis data ekonomi ataupun berita global yang dianggap penting. Aneka faktor tersebut secara bersama membentuk suatu persepsi komunitas pasar investasi.Setiap trader mempunyai opini tersendiri tentang pasar, seperti:
"Wah, sentimen pasar sedang bullish, nih. Lumayan kalau profit,"
"Harga emas melambung akibat sentimen Korea Utara vs AS,"
dan semacamnya.
Mereka juga punya alasan tersendiri mengapa pasar bergerak ke satu arah tertentu. Ketika trading, trader mengungkapkan pendapatnya setelah mengamati trading yang dia lakukan. Tetapi terkadang, pasar juga bergerak ke arah tertentu yang di luar perkiraan trader, sehingga tak peduli seberapa bagusnya trend yang telah tercipta, akhirnya trader tetap saja mengalami rugi (loss).
Seorang trader harus menyadari bahwa keseluruhan pasar merupakan kombinasi semua pandangan, ide, dan pendapat dari semua trader di pasar (yang tentunya berbeda-beda). Kombinasi pandangan para pelaku pasar inilah yang disebut dengan sentimen pasar.
Istilah-Istilah Terkait Sentimen Pasar
Ada beberapa jargon populer terkait sentimen pasar. Yang paling umum adalah istilah sentimen bullish dan bearish. Naiknya harga mengindikasikan bahwa sentimen pasar sedang bullish, sedangkan penurunan harga merupakan indikasi bearish. Berikut uraian selengkapnya:- Sentimen Bullish: Pelaku pasar optimis mengenai suatu aset, sehingga ramai melakukan pembelian dan mendorong harga aset tersebut meningkat.
- Sentimen Bearish: Pelaku pasar pesimis mengenai suatu aset, sehingga ramai menjual aset tersebut dan mendorong harga set tersebut jatuh.
- Sentimen Penghindaran Risiko (High Risk Aversion, Low Risk Appetite): Terjadi peningkatan risiko di pasar, sehingga investor dan trader ramai-ramai mengamankan dananya di aset-aset berisiko rendah dan safe haven, seperti Emas, Obligasi Pemerintah AS, Yen Jepang, dan Swiss Franc.
- Minat Risiko Tinggi (High Risk Appetite, Low Risk Aversion): Ketidakpastian dan risiko di pasar cenderung menurun, sehingga investor dan trader berani untuk menanamkan dananya di aset-aset berisiko lebih tinggi, seperti saham, mata uang negara berkembang, minyak, dan lain sebagainya.
Pentingnya Memahami Sentimen Pasar
Sebagai seorang trader, sudah menjadi tugas Anda untuk mengetahui sentimen pasar. Anda tidak bisa mengatakan ke pasar apa yang Anda inginkan, tetapi Anda bisa bereaksi untuk menanggapi apa yang terjadi di pasar. Sentimen pasar merupakan suatu penggerak yang begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi arah dan pergerakan pasar.Hal yang seringkali tampil di berbagai media memperlihatkan bahwa memang sentimen pasar sangat dominan dalam mempengaruhi dinamika pergerakan pasar. Sentimen yang biasanya negatif akan melemahkan pasar, sebaliknya sentimen positif akan memperkuat pergerakan harga di pasar.
Umpamanya, jika ada faktor dominan di pasar yang kemudian membentuk sentimen bearish, maka pelaku pasar harus segera mengantisipasi turunnya harga, yang mendorong mereka untuk secepatnya melakukan aksi yang sesuai. Aksi tersebut bisa berupa profit taking, hedging, atau open sell di sejumlah aset. Di sisi lain, tindakan cepat para investor, dengan sendirinya justru mempercepat pergerakan harga. Downtrend dari harga bisa semakin cepat dengan penyebaran informasi tentang adanya sentimen bearish ini.
Indikator Untuk Mengukur Sentimen Pasar
Pada dasarnya, untuk seorang trader atau investor akan bisa mengukur
sentimen pasar dengan menggunakan intuisi. Tentu bukan keputusan yang
asal tebak, melainkan dari pengalaman yang lama dan pengamatan mendalam
terhadap perilaku pasar.Trader pengguna teknik analisa Price Action akan mengamati sentimen pasar dari perubahan formasi candlestick pada chart yang menampilkan pergerakan harga pasangan mata uang tertentu. Meski demikian, indikator yang banyak dipakai oleh trader untuk memantau sentimen pasar forex biasanya adalah data Commitment of Trader (COT) yang dirilis secara mingguan oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC), serta rasio Jual/Beli yang kadang-kadang dikeluarkan oleh broker-broker forex.
Satu lagi yang sering dipakai untuk mengukur sentimen pasar adalah VIX. Namun, ini salah kaprah. Menurut analis Seputar Forex, Martin Singgih, VIX adalah indeks untuk mengukur volatilitas pasar, bukan untuk mengukur sentimen. VIX (Volatility Index) dibuat oleh Chicago Board Options Exchange (CBOE) untuk mengukur volatilitas pergerakan harga option indeks S&P 500 di AS. Akan tetapi, pada kenyataannya digunakan untuk mengukur volatilitas pasar secara umum. Jika VIX naik berarti ada peningkatan ketidakpastian di pasar, sedang jika VIX turun atau nilainya rendah mengindikasikan kepercayaan pasar yang membaik.
Singkat kata, sentimen pasar merupakan bagian penting dari pasar itu sendiri. Bagi seorang investor, analisa sentimen meliputi pemahaman mengenai pembentukan sentimen dan cara mengambil profit dari sentimen yang ada. Pembentukan sentimen, sebagaimana telah disebutkan, muncul sebagai kumpulan dari berbagai faktor, apakah itu fundamental, teknikal, chart pattern, rilis data ekonomi ataupun berita global penting, serta siklus pasar. Dengan demikian, untuk mempelajari pembentukan sentimen, kita harus banyak membaca dan mempelajari informasi di pasar keuangan.