Aturan Dan Cara Trading Forex
Bagi Anda yang masih awam, tentunya bertanya-tanya tentang bagaimana sih cara bermain forex itu? Banyak orang membayangkan caranya mudah, beli mata uang di harga rendah, kemudian jual di harga tinggi. Padahal, untuk bisa melakukannya dengan baik dan mencapai keuntungan, dibutuhkan pemahaman mengenai aturan dan cara trading forex yang dirangkum dalam 10 poin berikut ini.1. Trading Forex Bisa Dilakukan Kapan Saja Dan Dimana Saja
Waktu dibukanya pasar forex dibagi menjadi beberapa sesi perdagangan utama, yaitu: Sesi Sydney (Australia), Sesi Tokyo (Asia), Sesi London (Eropa), Sesi New York(Amerika). Sesi-sesi perdagangan ini buka silih berganti, sehingga seolah-olah perdagangan forex berlangsung tanpa henti.(Baca juga: Waktu dan Jam Trading Forex)
Fakta ini berpengaruh besar setelah terlahirnya cara trading forex online, karena artinya trader forex di penjuru dunia manapun dapat bertrading 24 jam sehari selama 5 hari dalam seminggu. Anda bisa trading forex sebelum berangkan ke kantor, sebelum tidur malam, atau bahkan saat istirahat kerja.
2. Cara Trading Forex Online Membutuhkan Akses Internet
Sebelum masuk dalam pembahasan mengenai cara trading forex, perlu diketahui apa saja infrastruktur penunjangnya. Untuk bisa trading forex online, diperlukan komputer, laptop, atau smartphone; serta koneksi Internet. Selain itu, diperlukan pula software platform trading forex yang bisa diunduh dan digunakan secara gratis.Dimana bisa mendapatkan software untuk trading forex itu? Perusahaan-perusahaan bernama broker forex yang akan menghubungkan Anda sebagai trader untuk mendapatkan akses ke pasar. Jadi, langkah pertama dalam prosedur cara trading forex adalah mendaftar ke broker tertentu, kemudian mengunduh software trading yang disediakannya.
Apabila Anda ingin mencoba-coba cara bermain forex dan belum ingin trading sungguhan, dapat pula mendaftar akun demo forex terlebih dahulu. Akun demo forex bisa diperoleh secara gratis dari broker manapun, dan Anda bisa menggunakannya untuk melakukan trading dengan dana virtual (tak perlu menyetorkan dana sungguhan sepeserpun). Sedangkan materi-materi belajar cara trading forex juga bisa diakses secara bebas dan cuma-cuma dari internet, termasuk di situs BJM TRADER yang sedang Anda simak ini.
3. Mata Uang Diperdagangkan Secara Berpasangan
Bukan cuma pria dan wanita yang diciptakan berpasangan. Trading forex juga dilakukan secara berpasangan (pair). Dalam trading forex, kita akan melakukan jual atau beli mata uang, dan itu tentunya dilakukan antara dua mata uang berbeda. Oleh karenanya, penyebutan pun selalu berpasangan, dimana mata uang yang lebih kuat akan berada di depan. Misalnya Dollar Amerika dengan Poundsterling Inggris yang disingkat GBP/USD. Atau Dolar Amerika dengan Yen Jepang menjadi USD/JPY.Pada dasarnya ada delapan mata uang yang paling umum diperdagangkan dalam pasar forex. Kedelapan mata uang tersebut, disebut dengan mata uang major yang terdiri dari:
- Dollar Amerika (USD) disebut juga "Greenback" atau "Buck".
- Euro (EUR) disebut juga "Single Currency" atau "mata uang tunggal 18 negara"
- Yen Jepang (JPY)
- Poundsterling Inggris (GBP) dijuluki "Sterling" atau "Cable"
- Dolar Australia (AUD) dijuluki "Aussie"
- Dolar New Zealand (NZD) dijuluki "Kiwi"
- Dolar Kanada (CAD) dijuluki "Loonie"
- Franc Swiss (CHF) dijuluki "Swissy"
Mata-mata uang tersebut biasanya dipasangkan dan diperdagangkan satu sama lain (cross), dan termasuk jajaran pasangan mata uang yang paling banyak diperjual-belikan di dunia. Ada juga yang disebut dengan pasangan eksotik (exotic pair. Misalnya Dolar Amerika dengan Dolar Singapura (USD/SGD). Namun, perdagangan mata uang eksotik jarang terjadi di pasar forex, karena biasanya volatilitas dan biaya tradingnya akan sangat tinggi, sehingga risiko rugi lebih besar ketimbang potensi profit.
Karena mata uang-mata uang diperdagangkan berpasangan, maka dalam trading forex, ketika kita membeli (Buy) satu mata uang, secara otomatis kita menjual (Sell) mata uang yang menjadi pendampingnya. Misalnya saja pada pair Euro vs Dolar, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Mata uang yang muncul di depan tanda garis miring dikenal dengan istilah base currency atau dalam kasus ini EUR, sedangkan mata uang yang ada di belakang garis miring biasa disebut counter atau quote currency atau dalam kasus ini USD.
Kalau order yang kita lakukan adalah "buy", nilai tukar memberi tahu kita berapa yang harus kita bayar menggunakan quote currency untuk memperoleh base currency. Lebih mudahnya, mari kita gunakan contoh di atas. Untuk membeli EUR 1, kita harus membayar USD1.4746.
Saat kita melakukan "sell", nilai tukar tersebut memberi tahu berapa unit dari quote currency yang akan kita dapat saat menjual satu unit base currency. Jika menggunakan contoh di atas, itu artinya kita akan mendapat USD 1.4745 saat menjual EUR 1.
Supaya lebih mudah memahami tentang pasangan-pasangan mata uang dan bagaimana cara trading forex menggunakannya, kita cukup menghafalkan kuncinya: base currency adalah "basis" atau "dasar" untuk order "buy" atau "sell" kita. Jadi...sewaktu kita buy EUR/USD, itu artinya kita membeli Euro dan menjual Dolar AS; dan kalau sell EUR/USD artinya menjual Euro dan membeli Dolar AS.
4. Trader Forex Bisa Untung Saat Harga Naik Maupun Turun
Pada dasarnya bermain forex dilakukan dengan melihat kondisi pasar, lalu memprediksi apakah nilai suatu pair mata uang (harga) nantinya akan naik atau turun. Prediksi itu kemudian dieksekusi dengan membuka posisi trading (entry atau open position). Dalam cara trading forex hanya dikenal ada dua jenis posisi, yaitu:- Beli (Buy/Long Position): Posisi Buy dibuka jika harga suatu pasangan mata uang diprediksi akan NAIK.
Posisi Buy artinya kita ingin mendapat keuntungan dari kenaikan harga pada sebuah pasangan mata uang. Jadi bila ingin melakukan Buy, kita harus memastikan nilai base currency bakal meningkat. Setelah membeli pada level harga rendah, kita akan menutup posisi (close position) dengan harga yang lebih tinggi. -
Jual (Sell/Short Position): Posisi Sell dibuka jika harga suatu pasangan mata uang diprediksi akan TURUN.
Posisi Sell artinya kita ingin mendapat keuntungan dari penurunan harga. Jadi, kalau ingin melakukan sell, kita mesti memastikan kalau nilai base currency bakal menurun. Kita membeli pada level harga tinggi, kemudian menutup posisi itu setelah nilai base currency lebih rendah dibanding nilai pembukaannya tadi.
Karena dalam cara trading forex terdapat dua jenis posisi tersebutlah, maka trader forex memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan, baik ketika nilai tukar suatu mata uang menguat ataupun melemah. Menarik sekali, bukan!?
5. Dalam Trading Forex Ada Dua Jenis Harga
Pernahkah Anda masuk ke Money Changer untuk menukar valuta asing (valas)? Di sana diberlakukan dua jenis kurs, yaitu kurs jual dan kurs beli. Demikian pula dalam trading forex, semua kuotasi harga ditulis dalam dua harga: bid dan ask. Harga bid biasanya lebih rendah dibanding harga ask.Untuk memahaminya, mari lihat lagi kuotasi harga yang tadi:
Harga bid adalah harga dimana broker bersedia membeli base currency dan menjual quote currency. Ini adalah harga yang kita pakai kalau kita akan sell suatu pair mata uang.
Harga ask, atau kadang juga disebut sebagai offer, adalah harga dimana broker bersedia menjual base currency dan membeli quote currency. Artinya, harga ask adalah harga yang kita pakai kalau kita akan buy suatu pair mata uang.
Dalam contoh di atas, kita punya pilihan untuk sell Euro pada harga 1.4745 atau buy Euro pada harga 1.4746. Selisih antara harga bid dan ask disebut sebagai spread, dan ini adalah salah satu bagian dari imbalan yang diberikan trader pada broker sebagai balas jasa karena telah menyediakan software trading dan menghubungkan dengan pasar.
6. Hitungan Pergerakan Harga Berdasarkan Pip
Dalam trading forex, pergerakan harga dihitung sejak mulai dari beberapa angka di belakang koma. Satuan pergerakan harga ini disebut sebagai "pip". Atau dengan kata lain, pip adalah unit pengukuran yang memperlihatkan perubahan nilai antara dua mata uang. Misalnya saja pair USD/JPY bergerak dari angka 91.23 ke 91.24. Nah, kenaikan 0.01 ini disebut SATU PIP.Pip biasanya berupa desimal terakhir yang berada pada satu kuotasi nilai mata uang. Umumnya pair forex muncul dengan 4 angka desimal, tetapi beberapa pair (seperti pair cross Yen Jepang) memiliki 2 angka desimal.
Seiring perkembangan teknologi keuangan, makin banyak pula broker menyediakan fasilitas trading yang bisa memantau pergerakan harga hingga pecahan lebih kecil lagi. Karenanya, tidak semua broker menggunakan kuotasi 4 dan 2 digit; ada juga broker-broker yang menggunakan kuotasi 5 dan 3 digit. Nah, broker-broker itu pada dasarnya menggunakan "fractional pips" atau yang disebut juga "pipettes". Contohnya, jika USD/JPY bergerak dari 91.234 ke 91.237, maka berarti disitu ada perubahan 0.003, atau sama dengan 3 pipette.
Paham ya!? Nah, sekarang pertanyaannya, bagaimana cara menghitung profit dari pip? Karena setiap mata uang memiliki nilai kursnya sendiri, maka cara mengkalkulasi nilai pip untuk setiap pair pun terus berubah bersama dengan naik-turunnya kurs. Perhatikan contoh berikut ini:
Nobita punya akun di broker DoraFX yang menyediakan kuotasi empat digit. Disana, dia akan bertrading USD/CAD. Saat itu, kurs USD/CAD adalah 1.0200. Kurs itu bisa dibaca sebagai: 1 USD/1.0200 CAD. Disini, perubahan satu pip berarti perubahan 0.0001 CAD. Sehingga nilai dolar per-pip per unit yang diperdagangkan:
= (0.0001 CAD) x (1 USD/1.0200 CAD)
= (0.0001 CAD/1.0200 CAD) x 1 USD = 0.00009804 USD per unit
Dengan contoh itu, jika Nobita bertrading 1 lot mini dalam pair USD/CAD, dimana 1 lot mini = 10,000 USD, maka nilai dolar per-pip-nya kira-kira 0.98 USD. (Baca selengkapnya: Menghitung Keuntungan dan Kerugian Dari Pips Dalam Forex)
7. Tak Butuh Modal Besar Karena Ada Leverage Dan Margin
Di pasar finansial, selain perdagangan biasa, dikenal pula istilah "Margin Trading". Margin Trading memungkinkan kita untuk trading forex dengan modal jauh lebih kecil daripada yang sesungguhnya dibutuhkan untuk mengakses pasar forex. Sejatinya, diperlukan dana jutaan Dolar untuk ikut bermain forex seperti para pemain besar. Namun, Margin Trading membuat kita mampu ikut andil di pasar yang sangat menguntungkan ini.Margin Trading adalah aktivitas trading aset-aset finansial menggunakan dana yang dipinjam dari broker, setelah kita memberikan sejumlah dana sebagai "jaminan" pada broker tersebut. Namun, meskipun "meminjam dana", kita tak harus membayar bunga kepada broker. Mengapa begitu? karena trading forex adalah trading secara non-fisik, artinya, broker tidak perlu menyerahkan segepok uang sebanyak 10.000 Euro sungguhan pada kita. Kita sebagai trader pun sudah cukup membayar biaya trading dalam bentuk spread dan komisi saja pada broker.
Untuk memperjelas, perhatikan contoh perdagangan tanpa margin (Margin 1:1) berikut ini:
Diketahui hari ini nilai tukar EUR/USD adalah 1.5712 yang artinya 1 Euro sama dengan USD1.5712. Dan keesokan harinya pasangan mata uang tersebut telah mengalami pergerakan poin menjadi 1.6712. Misalnya kita membeli 100 Euro, maka profit yang akan kita dapatkan dihitung sebagai berikut (1.6712 - 1.5712) x 100 Euro = 0.01 x 100 = 1 Euro.
Lho, profitnya cuma 1 Euro begitu, lalu apa menariknya trading forex? Lah, modalnya kecil sih, hanya 100 Euro. Bayangkan jika kita depositkan modal yang lebih besar, 10,000 Euro misalnya. Jadi jika dihitung lagi, dengan deposit sebesar itu, keuntungannya bisa 100 Euro! Jika ditukar dengan Rupiah 100 Euro x Rp15,000 = Rp1.5 juta! Waah, lumayan juga ya!
Dari contoh kasus di atas, mungkin beberapa dari kita ada yang berpendapat,"Deposit sebesar itu tapi keuntungannya cuma 1% persen? Kita mati-matian cari modal 10,000 Euro alias 150 juta Rupiah, cuma untuk dapat 1.5 juta Rupiah? Sama saja bohong dong."
Tunggu dulu! Contoh di atas adalah trading konvensional dengan sistem satu tukar satu, yang artinya semakin tinggi modalnya, semakin tinggi pula untungnya. Tipe perdagangan seperti itu tentunya tidak akan menarik khususnya bagi kita yang berkantong pas-pasan. Dari situlah akhirnya dilahirkan Margin Trading dengan fitur "leverage".
Leverage secara harfiah bisa diartikan sebagai 'daya ungkit'. Secara istilah, itu kurang lebih bisa diartikan sebagai 'daya ungkit' yang ditawarkan broker agar kita bisa bertrading besar meski modal kita kecil. Ini karena agar benar-benar bisa meraup untung, maka sejatinya akan butuh modal besar.
Dengan leverage, kita tidak perlu secara nyata menyiapkan modal 10,000 Euro untuk bertrading. Intinya, Anda cukup memberikan jaminan dalam jumlah kecil saja untuk memperoleh modal 10,000 Euro tersebut. (Baca juga: Apa Itu Leverage Dalam Forex?)
Contohnya, dengan leverage 1:100, kita cukup memberikan 100 Euro pada broker untuk memperoleh "modal" 10.000 Euro. Jika modal 10,000 Euro itu dipakai untuk trading dan mendapat untung seperti di contoh tadi, maka keuntungan tetap 100 Euro! Intinya, kita bisa jadi untung 100 persen sekali trading!
Uang 100 Euro sebagai "jaminan" dalam contoh tersebut dinamakan "margin" yang perlu Anda serahkan agar bisa memanfaatkan fasilitas ini. Atau dengan kata lain, margin adalah besarnya uang yang perlu kita serahkan pada broker sebagai jaminan agar kita bisa trading forex dengan leluasa.
Pada prakteknya, margin biasanya ditunjukkan dalam bentuk persentase jaminan yang harus kita serahkan versus besarnya dana yang bisa kita gunakan untuk buka posisi trading. Berdasarkan margin yang ditentukan broker, kita bisa menghitung berapa besar leverage maksimal kita. Berikut ini contoh konversinya:
8. Margin Bagai Pedang Bermata Dua
Dari uraian di bagian sebelumnya, tentu dapat disimpulkan bahwa adanya leverage dan margin itu menguntungkan trader. Namun, ini sebenarnya pedang bermata dua yang harus dimanfaatkan secara bijak.Masalahnya, margin menyamarkan berapa besar modal kita sesungguhnya, sehingga ketika rugi besar pun bisa tidak terasa. Umpama dalam contoh diatas tadi. Berkat margin 1%, cukup dengan modal 100 Euro, kita bisa mendapatkan untung 100 Euro. Tapi, andaikan EUR/USD tidak sampai naik dari 1.5712 jadi 1.6712, tapi malah turun jadi 1.4712, maka kita kontan akan rugi 100 Euro juga.
Karenanya, maka disarankan untuk menggunakan leverage dan margin yang sedang-sedang saja, sekitar 1:100-1:200 apabila masih awam mengenai cara trading forex. Selain itu, kita mesti memperhatikan istilah-istilah penting berikut ini saat bertrading forex:
- Margin Requirement/Margin Required: sama dengan pengertian "margin" di atas, ini maksudnya adalah besar uang yang perlu kita serahkan pada broker agar bisa trading forex.
- Account Margin: total uang yang kita miliki dalam "rekening" atau akun kita di broker.
- Used Margin: bagian dari uang dalam akun kita yang "dikunci" broker untuk menjaga posisi trading yang sedang berjalan. Kita tidak bisa mengutak-atik Used Margin ini hingga posisi trading kita ditutup (Close Position), atau terkena Margin Call.
- Usable Margin: bagian dari uang dalam rekening kita yang bebas untuk dipakai jual-beli, alias buka posisi trading baru.
- Margin Call: kalau jumlah uang dalam akun kita tidak bisa menambal kemungkinan rugi (loss), atau ketika jumlah modal yang kita punya lebih rendah dari Used Margin, maka posisi-posisi trading yang sedang berjalan akan secara otomatis ditutup oleh broker sesuai dengan harga pasar. Kena Margin Call (MC) artinya kita sudah jelas rugi.
9. Trading Online Tak Perlu Terus-Terusan Online
Teknologi sudah membuat cara trading forex online sedemikian rupa hingga memudahkan kita sebagai trader. Umpamanya, setelah membuka suatu posisi trading, kita tak perlu memelototi komputer melulu selagi menunggu posisi mencapai target profit. Kita cukup menempatkan instruksi pada platform, pada harga berapa target profit dianggap tercapai dan posisi trading harus ditutup. Nantinya, meskipun kita sedang santai menonton film di bioskop ataupun sibuk bekerja di kantor, posisi trading akan tertutup secara otomatis dan keuntungan langsung masuk dalam akun.Melalui metode serupa, kita juga bisa mencegah terjadinya kerugian fatal akibat Margin Call. Caranya dengan memasang Stop Loss untuk menutup posisi trading yang merugi, sebelum mencapai batas ketersediaan margin. Oleh karenanya, meskipun kita tak mengamati pasar terus menerus, kita tetap bisa mencegah kerugian yang tak diinginkan. Praktis sekali, inilah kemudahan cara trading forex masa kini.
10. Buka Posisi Trading Tak Harus Pada Harga Sekarang
Seandainya, berdasarkan berbagai analisa forex yang telah dilakukan, Anda memprediksi harga pada EUR/USD akan meningkat dalam jangka panjang, tetapi harga saat ini Anda anggap kurang rendah atau belum potensial untuk membuka posisi Buy karena masih bisa turun lagi. Apa yang harus dilakukan? Haruskah memantau komputer terus-terusan untuk memeriksa berapa harga terakhir EUR/USD? Tentu saja tak perlu.Pada platform trading forex yang disediakan broker, sudah tersedia berbagai jenis instruksi. Selain instruksi untuk menutup posisi trading secara otomatis, ada pula berbagai jenis order, seperti: sell jika harga sudah di atas harga sekarang (Sell Limit), buy jika harga sudah di bawah harga sekarang (Buy Limit), dan lain sebagainya. Hal ini bisa disaksikan dan dicoba langsung pada platform trading, bahkan meskipun Anda hanya punya akun demo forex. (Baca juga: Jenis-Jenis Order Dalam Trading Forex)