TRADING SUPPLY DAN DEMAND BAGI PEMULA

 Cara Trading Supply And Demand Untuk Pemula

Bagi yang sudah lama terjun di bidang forex tentu saja pernah mendengar konsep supply and demand; dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama penawaran dan permintaan. Sejatinya, pasar tidak akan ada jika tidak ada barang yang dijual maupun dibeli. Pasar forex pun demikian, karena pasar forex juga adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli valas. Lalu bagaimana cara trading supply and demand pada pasar forex, khususnya untuk pemula?

cara trading supply and demand

Konsep Dasar Supply And Demand Untuk Pemula

Sebelum melanjutkan bagaimana cara trading pemula dengan supply and demand, mari kita pelajari lebih dahulu mengenai konsep dasarnya. Pada dasarnya, supply adalah jumlah barang yang tersedia pada satu waktu di pasar, sedangkan demand adalah jumlah barang yang diinginkan pada satu waktu.
Sudah mulai mengerti hubungannya? Mari kita masuk contoh kasus. Jika suatu barang mengalami peningkatan pada supply-nya, sedangkan jumlah permintaannya tetap stabil, apa yang menurut Anda akan terjadi? Dari sisi pedagang, tidak akan terjadi siklus pertukaran uang dan pembaharuan barang, atau dengan kata lain, dia merugi karena barangnya tidak laku. Agar tidak mengalami kerugian membengkak, pedagang akan menurunkan harga agar minat pembeli dapat kembali naik. Sebaliknya, kurangnya ketersediaan barang dan tingginya permintaan akan menaikkan nilai barang tersebut.
Agar lebih singkat, kami rangkumkan konsep untuk pemula pada gambar di bawah ini.

konsep trading supply and demand

Bagaimana dengan gambar dan penjelasan di atas? Masuk akal bukan? Harga pada pasar bergerak mengikuti prinsip dasar ini. Dalam trading forex pun begitu. Pada pasangan mata uang EUR/USD dilambangkan harga Euro terhadap Dolar AS. Jika EUR/USD sedang turun saat ini, maka kebanyakan orang akan beranggapan bahwa USD sedang menguat. Nyatanya, harga dapat turun karena memang ketersediaan (supply) Euro sedang menumpuk, sedangkan permintaan (demand) untuk Euro menurun. Dalam bahasa forexnya mungkin bisa dikatakan, trader pembeli Euro berkurang dan trader pembeli Dolar AS meningkat.
Konsep dasar supply and demand untuk pemula ini penting dipahami. Dengan memahami konsep ini dan beberapa konsep lain nanti, bukan tidak mungkin Anda dapat membaca pergerakan pasar hingga ke akarnya. Selanjutnya, kita akan berlanjut ke dasar-dasar dalam cara tradingnya.

Jenis Entry Trading Supply And Demand

Dalam cara trading pemula dengan supply and demand, terdapat 2 hal yang akan menjadi dasar entry kita. Kedua jenis entry ini masing-masing menawarkan kekurangan dan kelebihannya.

 1. Entry Breakout

jenis entry trading supply and demand

Pada jenis entry breakout, order akan dieksekusi langsung ketika harga telah berhasil menembus suatu resistance maupun support. Entry jenis ini sering digunakan pada sistem trading dengan menggunakan Channel, seperti Bollinger Bands, Donchian Channel, maupun pada Chart Pattern. Kelebihan jenis entry breakout adalah, kita sebagai trader tidak akan pernah tertinggal ketika harga sedang trending dalam satu arah. Breakout ini memang baik untuk mendeteksi pergerakan awal suatu pasar trending.

breakout trading supply and demand

Kelemahan dari jenis entry breakout adalah false breakout. False breakout adalah suatu kejadian yang awalnya mencerminkan penembusan harga dari support atau resistance, tetapi kemudian gagal karena harga tidak mempertahankan eksistensinya di luar support atau resistance. Setelah menembus level tersebut, harga malah kembali ke daerah sebelumnya. False breakout ini sering kali dapat menipu dan menghabiskan dana trader, terutama trader tanpa perhitungan money management baik.

2. Entry Pullback

Pullback adalah jenis entry setelah breakout. Dalam jenis entry ini, trader harus terlebih dahulu menunggu sebelum masuk ke dalam suatu posisi. Memang belum bisa dipastikan bahwa breakout-nya sudah valid apa belum, tetapi dengan menunggu hingga harga melakukan pullback, kita akan mendapatkan harga yang lebih baik, risiko lebih rendah, dan reward lebih tinggi. Intinya, tingkat keberhasilan dari entry pullback bisa lebih baik ketimbang entry breakout.

pullback trading supply and demand

Lalu apa kelemahan jenis entry pullback? Kita sebagai trader tidak dapat mengira kapan dan sampai mana harga akan melakukan pullback. Sering kali, harga terus melanjutkan perjalanannya setelah breakout, dan para trader pullback pun tidak akan mendapat bagiannya.
Mana yang baik? Entry terbaik adalah Anda memilih salah satu jenis entry tersebut dan disiplin menggunakannya tanpa berpindah-pindah. Kebanyakan trader pemula tidak dapat menjaga disiplin ini. Semisal Anda memilih pullback, Anda harus tetap sabar jika tidak kebagian entry pada harga yang terus melaju kencang pasca breakout. Anda tidak diperbolehkan masuk ke dalam market secara sembarangan, hanya karena telah tertinggal harga yang telah melaju duluan. Begitu pula jika Anda memilih breakout, Anda harus sabar jika Stop Loss sudah terkena terlebih dahulu sebelum harga melaju sesuai perkiraan.
Pahamkan konsep ini terlebih dahulu sebelum Anda melanjutkan membaca artikel ini. Jika sudah paham dan mengerti, mari kita lanjutkan tentang bagaimana cara trading supply and demand untuk pemula.

Entry Aman Pada Halte-Halte Supply And Demand

Sebelum masuk terlalu dalam, tentunya kita semua sudah tahu bahwa market memiliki 3 kondisi tren. Kondisi tersebut adalah uptrend, downtrend, dan sideways. Banyak trader menganggap kondisi konsolidasi atau sideways sangat membosankan, mungkin karena harga hanya mondar-mandir dari satu titik ke titik lain; sedikit sekali potensi profit yang bisa didulang dari pasar sideways. Kondisi yang dianggap boring ini justru sangat penting dalam cara trading supply and demand untuk pemula. Mengapa? Izinkan saya mengutip ungkapan dari salah satu trader panutan saya yang salah satu masterpiece-nya adalah BBMA KG. Berikut ungkapan beliau:
Kondisi sideways ini seperti terminal atau halte. Jika ingin selamat, tentu saja harus naik pada terminal atau halte yang sudah disediakan bukan? Jangan naik saat bis sudah melaju kencang!
Ya, dalam trading supply and demand, sideways adalah salah satu keadaan yang harus Anda tunggu-tunggu. Sideways adalah kondisi ketika belum ada dominasi dari pihak buyer maupun seller. Jika Anda perhatikan grafik yang menjelaskan konsep dasar cara trading supply and demand di atas, maka terdapat suatu titik yang disebut zona equilibrium. Zona equilibrium atau zona keseimbangan ini merupakan tempat di mana jumlah ketersediaan barang dan permintaan sama-sama tidak berubah. Kondisi sideways inilah yang menjadi zona keseimbangan kita.
Dalam keadaan sideways, terjadi tawar-menawar dalam menentukan kemana selanjutnya harga akan bergerak. Perhatikan gambar di bawah ini. Amati pula bagaimana harga bergerak dari masing-masing haltenya.

supply and demand eurusd weekly

Sampai pada pembahasan ini, pasti kebanyakan dari Anda mulai mengangguk-angguk merasa mulai mengerti. Mungkin banyak juga dari Anda begumam bahwa ini mirip seperti support dan resistance. Jika diamati dan dilihat, harga akan bergerak dari satu satu zona keseimbangan ke zona lainnnya secara teratur. Harga juga akan beristirahat sejenak pada halte tersebut setelah bergerak panjang dari halte sebelumnya.
Perlu diketahui, teknik ini membutuhkan kesabaran dan disiplin tingkat tinggi dari seorang trader. Dimulai dari sabar menunggu hingga harga membentuk zona keseimbangan, lalu dibutuhkan kesabaran dalam menunggu konfirmasi breakout atau pullback di zona keseimbangan tersebut. Yang terakhir, dibutuhkan pula kesabaran menunggu harga sampai pada zona keseimbangan yang dituju. Dari kesabaran inilah Anda dapat memperoleh sebuah posisi trading berkualitas dengan risiko kecil dan reward yang besar. Sudah tidak sabar untuk belajar lebih lanjut? Mari kita mulai dengan bagaimana cara menggambar zona keseimbangan.

Menggambar Zona Keseimbangan

Dalam menggambar zona keseimbangan, tidak ada aturan khusus maupun terinci. Zona keseimbangan ini memang bersifat relatif bagi setiap trader, tergantung dari sisi pengamatan dan pengalaman yang dimiliki. Semakin tinggi jam terbang seorang trader, maka semakin bijak dirinya dalam menentukan zona keseimbangan tersebut. Namun demikian, tidak ada aturan khusus bukan berarti benar-benar tidak ada aturan dalam menggambarnya. Satu-satunya aturan yang perlu selalu Anda ingat dan tanamkan adalah:
Zona keseimbangan itu adalah saat OHLC candle saling berhimpitan hingga candle terlihat seperti sedang berbaris dengan sejajar dan rapi.
Mengenai ekor maupun body Anda bebas menentukannya. Zona-zona tersebut akan terus berlaku pada time frame manapun. Oleh karena itu, dalam menggunakan zona keseimbangan, selalulah lihat ke bagian sebelah kiri chart Anda. Di situ, Anda akan menemukan zona-zona keseimbangan bertebaran dan akan menjadi referensi kita melihat pergerakan harga selanjutnya.
Perhatikan contoh gambar pasangan EUR/USD time frame 1-minggu di atas tadi. Mengapa harga berhenti dan beristirahat pada daerah itu? Mari kita zoom out untuk mengetahuinya.

zona snd eu

Mengenai kemana harga akan berlanjut, pada cara trading supply and demand pemula ini, Anda hanya harus menunggu breakout terjadi pada salah satu sisi saja.
Sekarang perhatikan kembali gambar di atas.  Cara mudah mengetahui zona keseimbangan pada satu waktu adalah dengan mencari candlestick momentum yang telah breakout dari zona keseimbangan sebelumnya. Candlestick momentum biasanya merupakan sebuah candle tegak dan besar menyerupai pola candle Marubozu. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini.

Candle momentum snd

Dengan candle momentum tersebut, Anda juga dapat memvalidasi zona keseimbangan yang digambarkan. Candle momentum pula-lah yang akan Anda tunggu agar bisa menginisiasi entry pada cara trading pemula dengan supply and demand ini.

Sistem Trading Supply And Demand Pemula

Mari kita bahas satu-persatu mengenai sistem trading supply and demand. Dalam sebuah sistem trading, dibutuhkan beberapa komponen penyusun yang bersifat wajib dan tidak boleh dilanggar. Komponen tersebut adalah market filter, setup trading, serta aturan entry dan aturan exit.
  • Market Filter
Dalam menyaring market, tandai dulu zona keseimbangan yang ada dari time frame besar seperti 1-hari atau 1-minggu. Dari situ kita akan mendapat gambaran besar market yang akan kita masuki nanti. Kita ambil contoh EUR/USD pada time frame Weekly di atas. Saat ini harga berada pada zona keseimbangan weekly-nya. Selanjutnya Anda tinggal menentukan tipe trader seperti apa Anda. Jika Anda ingin trading swing, maka sebaiknya gunakan time frame 4-jam ke atas. Jika Anda seorang trader Intraday maka gunakan time frame 1-jam.
Contohnya, saya seorang trader Intraday dan akan memilih time frame 1-jam. Daerah keseimbangan yang saya gambar di time frame adalah sebagai berikut:

zona keseimbangan 1-jam

Perhatikan bagaimana harga bergerak dari satu halte ke halte lainnya. Pergerakan ini juga terbendung oleh zone keseimbangan weekly yang ditandai dengan warna biru. Dengan market yang sedang berkonsolidasi besar seperti ini (time frame weekly), kita dapat melakukan entry berulang-ulang dari satu halte ke halte yang lain.

  • Setup Trading
Kondisi setup yang kita harapkan sebisa mungkin mengikuti arah tren besar. Kondisi paling tepat adalah jika time frame besar sedang tren naik, maka cari setup buy saja. Begitu pula jika tren turun, maka disarankan untuk cari setup sell saja. Namun jika dapat menemukan halte di time frame besar, Anda dapat eksekusi buy dan sell pada setiap sisi.

sideway time frame besar

  • Aturan Entry Dan Exit
Seperti yang telah dijelaskan di atas, entry dieksekusi dengan metode breakout maupun pullback. Anda bebas memilih salah satu dari jenis entry tersebut. Sebagai saran, perhatikan contoh candle momentum sebelumnya. Breakout yang valid biasanya ditandai dengan candle momentum yang tegak dan besar.
 entry rules supply and demand

Aturan exit dalam trading supply and demand pemula sangat simple. Stop Loss diletakkan sedikit di bawah atau di atas zona keseimbangan, sedangkan Take Profit diletakkan di zona keseimbangan selanjutnya. Penggunaan trailing stop atau pemindahan level Stop Loss pun diperbolehkan.

Supply And Demand Sebagai Alat Bantu

Memahami dan menambah ilmu tentang pasar tentu saja menjadi salah satu pekerjaan utama kita sebagai trader. Sejatinya, semua ilmu yang diterapkan pada forex ini hanya turunan dan perkembangan dari ilmu-ilmu yang sudah ada. Ilmu-ilmu inilah yang akan Anda pakai nantinya saat berhadapan langsung dengan market. Berbagai macam ilmu ini dapat Anda gunakan baik secara terpisah maupun bersama-sama.

supply and demand dengan moving average

Ilmu Supply and demand pun demikian. Anda tidak harus trading langsung dengan menggambar zona keseimbangan dan menunggu breakout-nya. Supply and demand ini juga bisa difungsikan sebagai alat bantu dan digabungkan dengan indikator lain, seperti strategi Crossover Moving Average, Price Action, BBMA OA, dll. Berikut beberapa fungsi supply and demand jika digunakan bersamaan dengan indikator lain:
  • Sebagai zona Take Profit dan Stop Loss.
  • Sebagai tempat re-entry.
  • Sebagai pembaca arah dan tren pasar.

Bagaimana Dengan Supply And Demand Tingkat Lanjut?

Bagaimana tanggapan Anda setelah membaca strategi trading supply and demand untuk pemula ini? Perlu diingat, ini baru bagian dasar. Kami akan melanjutkan topik trading supply and demand level advanced (tingkat lanjut) di artikel berikutnya. Apa perbedaannya dengan strategi untuk pemula ini?
Sekilas info, Anda tidak akan berurusan lagi dengan zona keseimbangan. Anda akan berhubungan langsung dengan zona supply dan demand-nya. Pada tingkat lanjut, bahkan Anda akan merasakan trading dengan waktu floating relatif singkat, dan potensi risk:reward bisa sampai 1:50.

Sebelum mempraktekkan strategi ini di pasar, Saya menyarankan untuk melakukan Backtest dan Forward Test terlebih dahulu agar pemahaman tentang zona keseimbangan ini dapat lebih meresap dalam pemahaman Anda. Semakin sering Anda berlatih menggambar zona ini, semakin gampang pula Anda akan mendeteksinya di kemudian hari.