COUNTER TREND VS FOLLOW TREND

 Gaya Trading: Counter Trend VS Follow Trend

Kalau Anda sedang melakukan trading forex, pasti tidak akan terlepas dari pemikiran Counter Trend (melawan market) atau Follow Trend (mengikuti market). Terkadang di satu sisi kita ingin melakukan ikut market sesuai tren yang sedang berlangsung, tapin terkadang ada saatnya kita harus melawan tren; memasang pending order, dengan harapan bisa mendapatkan posisi potensial saat terjadi pembalikan tren atau reversal. Lantas, manakah gaya trading yang lebih baik?
Gaya Trading Terbaik

Counter Trend

Counter memiliki arti "melawan". Melawan bisa diartikan sebagai membalas, menjawab, maupun membantah. Namun dalam hal trading forex, Counter Trend merujuk pada langkah trader mengantisipasi pembalikan harga dengan membuka posisi trading berlawanan dengan mayoritas market. Terlepas dari penyebab terjadinya pembalikan, biasanya trader yang sudah profesional dalam melakukan gaya trading Counter Trend sangat menyukai sideway dengan ciri memasang order pending limit.
Umumnya trader yang gemar melakukan gaya trading Counter Trend memiliki strategi maupun sistem trading yang difokuskan kepada mencari peluang pada pergerakan market yang sideway, atau pergerakan stagnan (dalam bentuk konsolidasi). Sedangkan teknik trading yang digunakan akan ditujukan untuk mencari titik pembalikan harga (reversal).
Apabila trader tersebut memanfaatkan indikator, maka ia akan menggunakan indikator pencari divergen seperti RSI dan Stochastic. Apabila trader tersebut lebih menyukai gaya trading tanpa indikator, maka akan mencari pola-pola Candlestick penanda reversal seperti Shooting Star dan Tweezer.

Follow Trend

Follow memiliki arti "mengikuti", yang bisa diartikan ikut, menyusul, mengejar, atau menganut. Berkebalikan dengan trader Counter Trend, para pengikut tren akan mencari peluang trading dari breakout saat pasar trending ke satu arah tertentu. Ciri khas gaya trading ini adalah membuka order berupa pending stop.
Strategi maupun sistem para trader penyuka follow trend cenderung terfokus pada pergerakan market yang sedang trending. Indikator yang banyak digunakan trader penyuka gaya trading Follow Trend adalah Moving Average, Parabolic SAR, maupun Bollinger Band.

Gaya Trading Mana Yang Lebih Baik?

Mencari keuntungan dengan membaca tren dalam forex bisa dilakukan dengan dua cara: Counter Trend dan Follow Trend. Namun, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedua gaya trading sama-sama memiliki karakter berbeda dan bisa dipakai pada kondisi pasar yang berbeda pula. Artinya, sebagai trader, Anda tak harus memilih salah satunya.
Bisa saja Anda memilih untuk menggunakan keduanya dalam aktivitas trading sehari-hari. Ketika Anda melihat ada indikasi perubahan tren dalam waktu dekat, maka sebaiknya Anda memanfaatkan Counter. Namun ketika market masih berjalan terus (breakout) tanpa ada pembalikan, ada baiknya Anda memutuskan untuk mengikuti pergerakan tersebut dengan memanfaatkan Follow Trend.
Keputusan mengikuti market atau melawan market, sama-sama baik. Yang perlu Anda perhatikan adalah kapan saat (timing) yang tepat untuk mengikuti atau melawan market. Kapan timing yang tepat inilah hal yang mestinya Anda pelajari dan penting untuk dipahami. Dengan mengetahui waktu untuk bisa Counter maupun Follow Trend dengan tepat, maka membuat transaksi setidaknya aman dari floating.
Beberapa trader ada yang memang fokus di salah satu gaya trading saja. Ada yang menyukai Counter Trend saja, atau ada juga yang konsisten pada Follow Trend. Hal ini akan cenderung tergantung dari karakteristik trader itu sendiri. Kebanyakan trader yang Follow Trend adalah orang menurut, tidak suka melanggar aturan, dan menaati tata tertib. Sebaliknya, trader yang lebih suka gaya trading Counter adalah yang "berhaluan keras", dalam arti cenderung memiliki pendirian teguh serta gemar berinovasi. Ini bisa dilihat dari karakteristik mereka berbicara, maupun bertindak.

Selain berdasarkan arah trend, tahukah Anda jika gaya trading juga bisa digolongkan dari jangka waktu trading yang digunakan? Dalam hal ini, Ada Day Trader, Swing Trader, dan Position Trader. Masuk kelompok manakah Anda? Temukan informasi lengkapnya di artikel Tiga Tipe Trader Forex.