PASANGAN MATA UANG

Pasangan Mata Uang Dalam Forex Dan Korelasinya  

Apa saja pasangan mata uang dalam forex dan kapan waktu tepat untuk trading, adalah dua diantara banyak pertanyaan trader pemula. Pengetahuan mengenai ini akan menjadi bekal sebelum mulai trading forex maupun analisis pasar. 

Pertanyaan umum yang sering dilontarkan para trader forex adalah pasangan mata uang apa yang paling bagus untuk trading dan kapan waktu tepat untuk trading forex. Pada artikel ini akan diulas tentang kedua bahasan tersebut, sebagai bekal bagi pemula sebelum mulai trading forex maupun melakukan analisis pasar.

Jenis Pasangan Mata Uang Dalam Forex

Pada dasarnya, mata uang dalam forex mencakup semua mata uang di dunia yang dipergunakan dengan sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate) atau sistem nilai tukar mengambang terbatas (managed-floating exchange rate). Namun, untuk mempermudah trader dalam memahami popularitas dan karakteristik masing-masing, maka pasangan mata uang dalam forex dibagi tiga jenis, yaitu:
  1. pasangan mata uang utama (major currency pairs)
  2. pasangan mata uang cross (cross currency pairs)
  3. pasangan mata uang eksotik (exotics currency pairs)
Berikut gambaran pasangan mata uang (pair) apa saja yang termasuk dalam tiga kategori tersebut beserta korelasinya. Mengenai mana yang paling bagus untuk trading adalah sangat relatif tergantung dari pengetahuan dan pemahaman seorang trader, tetapi secara umum yang banyak diperdagangkan adalah yang paling likuid dan paling rendah spreadnya.

Pasangan Mata Uang

Pasangan Mata Uang Utama

Pasangan mata uang utama (sering pula disebut "pair mayor") adalah mata uang suatu negara yang dipasangkan dengan Dollar Amerika Serikat (US Dollar). Selain mata uang, komoditi juga diperjual-belikan dalam mata uang US Dollar. Begitupula trading forex pada instrumen emas dan silver. Berikut ini adalah daftar pair mata uang mayor beserta simbol dan julukannya (dalam kurung):
  • EUR/USD – Euro vs. the U.S. Dollar (Fiber)
  • GBP/USD – British Pound vs. the U.S. Dollar (Sterling, Cable)
  • AUD/USD – Australia Dollar vs. the U.S. Dollar (Aussie)
  • NZD/USD – New Zealand Dollar vs. the U.S. Dollar (Kiwi)
  • USD/JPY – U.S. Dollar vs. the Japanese Yen 
  • USD/CHF – U.S. Dollar vs. the Swiss Franc (Swissie)
  • USD/CAD – U.S. Dollar vs. the Canadian Dollar (Loonie)
  • XAU/USD – Gold atau emas
  • XAG/USD – Silver atau perak
Pasangan mata uang EUR/USD adalah yang paling banyak diperdagangkan dalam pasar forex, dan yang paling likuid pertukarannya. Dari segi volumenya, EUR/USD adalah yang tertinggi sebesar 27%, disusul USD/JPY 13% dan GBP/USD 12%.
Pergerakan harga beberapa pasangan mata uang tertentu saling mempengaruhi atau mempunyai korelasi. Korelasi pergerakan mata uang EUR/USD dan GBP/USD adalah searah atau identik, yaitu secara umum arah pergerakan harganya sama, walaupun tidak persis sama. Jika trend EUR/USD naik, maka asumsi trend GBP/USD pada waktu yang sama juga naik. Dalam hal ini, EUR/USD dan GBP/USD dikatakan mempunyai korelasi positif atau searah.

Korelasi Antara EURUSD dan GBPUSD

Hubungan searah antara EUR/USD (garis biru) dan GBP/USD (garis merah) terlihat pada grafik timeframe Weekly di atas. Sebaliknya, USD/CHF dan EUR/USD mempunyai korelasi negatif atau arah pergerakan trend-nya saling berlawanan. Jika trend EUR/USD naik, maka asumsi trend USD/CHF pada waktu yang sama adalah turun. Hal ini bisa dilihat dari chart EUR/USD (garis biru) dan USD/CHF (garis hijau) pada time frame yang sama di bawah ini, secara umum trend pergerakan harganya berlawanan arah.

Korelasi EURUSD dan USDCHF

Faktor korelasi antar pasangan mata uang ini sangat penting diperhatikan, terutama bagi trader pemula atau newbie, karena jika salah memahami korelasi dalam membuka posisi trading akan malah memperbesar resiko. Misalnya buy pada EUR/USD dan GBP/USD akan makin menambah resiko, kecuali mungkin pada momen tertentu saja. Sama halnya buy EUR/USD dan sell USD/CHF pada tempo bersamaan juga akan menambah resiko. (Baca juga: Korelasi Dalam Pasar Forex)

Selain itu, dari gambar korelasi di atas, nampak pergerakan harga USD/CHF lebih choppy dibanding EUR/USD dan GBP/USD yang lebih banyak memberikan sinyal price action yang jelas. Karakter-karakter tiap pasangan mata uang semacam ini perlu dikenali oleh trader.

Mata uang komoditi (Commodity Currency, Commodity Dollar) adalah sebutan bagi mata uang suatu negara yang sangat bergantung pada ekspor komoditinya, bisa hasil tambang atau hasil bumi. Diantara berbagai mata uang dalam forex, sebutan ini digunakan untuk AUD/USD, USD/CAD dan NZD/USD. Selain itu, Gold (emas) atau XAU/USD serta perak atau XAG/USD juga dikategorikan sebagai mata uang komoditi, karena keduanya adalah komoditi yang diperdagangkan dalam USD.

Semua mata uang komoditi mempunyai korelasi positif dengan komoditi yang dihasilkannya. AUD/USD berkorelasi positif dengan XAU/USD; sedangkan USD/CAD berkorelasi positif dengan harga minyak mentah dunia.

Pasangan Mata Uang Cross (Cross Currency Pairs)

Mata uang cross adalah perdagangan antar mata uang mayor non-US Dollar, misalnya:
  • AUD/CAD – Australia Dollar vs. the Canadian Dollar
  • AUD/CHF – Australia Dollar vs. the Swiss Franc
  • AUD/JPY – Australia Dollar vs. the Japanese Yen
  • AUD/NZD – Australia Dollar vs. the New Zealand Dollar
  • CAD/JPY – Canadian Dollar vs. the Japanese Yen
  • CHF/JPY – Swiss Franc vs. the Japanese Yen
  • EUR/AUD – Euro vs. the Australian Dollar
  • EUR/CAD – Euro vs. the Canadian Dollar
  • EUR/CHF – Euro vs. the Swiss Franc
  • EUR/GBP – Euro vs. the British Pound
  • EUR/JPY – Euro vs. the Japanese Yen
  • EUR/NZD – Euro vs. the New Zealand Dollar
  • GBP/AUD – British Pound vs. the Australian Dollar
  • GBP/CHF – British Pound vs. the Swiss Franc
  • GBP/JPY – British Pound vs. the Japanese Yen
  • NZD/JPY – New Zealand dollar vs. the Japanese Yen
Salah satu pertimbangan yang menyebabkan mata uang dalam forex banyak diperdagangkan yaitu likuiditas dan volatilitas. Dalam hal ini, pasangan mata uang utama biasanya dianggap lebih moderat dan lebih mudah diperhitungkan. Namun, ada beberapa pasangan cross yang sering diperdagangkan, diantaranya: EUR/JPY, AUD/JPY, GBP/JPY dan NZD/JPY.

Pasangan Mata Uang Eksotik (Exotics Currency Pairs)

Pasangan mata uang eksotik dalah mata uang negara-negara berkembang dengan laju perekonomian tinggi, yang dipasangkan dengan US Dolar atau Euro. Yang sering diperdagangkan antara lain:
  • USD/TRY – U.S. Dollar vs. the Turkish Lira
  • EUR/TRY – Euro vs. the Turkish Lira
  • USD/ZAR – U.S. Dollar vs. the South African Rand
  • USD/MXN – U.S. Dollar vs. the Mexican Peso
  • USD/SGD – U.S. Dollar vs. the Singapore Dollar
Kelemahan trading dengan pasangan mata uang eksotik adalah spread tinggi dan likuiditas rendah, sehingga trader forex jarang memilihnya.

Membuat Watch List Pasangan Mata Uang Dalam Forex

Untuk mengawasi pergerakan harga pasangan-pasangan mata uang dalam forex, trader dapat membuat Watch List pada software trading masing-masing. Contohnya pada platform Metatrader4 yang paling banyak digunakan oleh trader di seluruh dunia. Untuk menampilkan Watch List atau daftar harga pasangan mata uang yang diperdagangkan secara real-time, langkah-langkahnya sebagai berikut:
  1. Pada menu bar Metatrader4 sebelah kiri atas, klik kiri opsi "View".
  2. Pilih "Market Watch" (lihat gambar bawah sebelah kiri) sehingga muncul Watch List pada platform Metatrader4 Anda (lihat gambar bawah sebelah kanan).
Pasangan Mata Uang Dan Waktu Yang Tepat

Untuk menampilkan pop-up prices guna memudahkan monitoring harga pair mata uang sewaktu trading, klik kanan pada sembarang tempat pada Market Watch (Watch List), atau tekan F-10. Setelah itu akan tampil jendela seperti gambar di bawah.

Pasangan Mata Uang Dan Waktu Yang Tepat

Mengenai pemilihan pasangan mata uang yang hendak ditampilkan tergantung pada trading plan Anda. Hendaknya ditampilkan seperlunya saja, misal Anda ingin membandingkan seberapa kuat harga Euro ketika Anda trading mata uang EUR/USD dan USD/JPY, mungkin bisa Anda tampilkan juga pasangan EUR/JPY. Namun, jika Anda sama sekali tak ingin trading USD/MXN misalnya, maka tak perlu memasukkannya dalam Watch List.

Waktu Tepat Untuk Trading

Pasar forex dunia memang buka selama 24 jam, tetapi bukan berarti pasar selalu aktif sepanjang hari dimana kita bisa trading dengan kondisi pasar sesuai harapan kita. Kita tentunya ingin trading ketika kondisi pasar sangat volatile, artinya ketika gerak perubahan harga pasar sangat tinggi dan cepat. Apalagi jika kita trading dengan metode price action, maka pergerakan harga yang dinamis dan cepat akan sangat bermanfaat.

Secara garis besar, ada 3 sesi waktu utama dalam 24 jam waktu trading forex, yaitu sesi Asia, sesi London, dan sesi New York. Pada setiap sesi, ada karakteristik pergerakan pasangan-pasangan mata uang berbeda. (Baca juga: Waktu dan Jam Trading Forex)

Sesi Asia:

  • Sesi Asia dimulai dengan dibukanya pasar New Zealand dan Australia pada 18:00 EST, satu jam kemudian pasar Tokyo buka (jam 19:00 EST). Pasar Tokyo ini cukup penting mengingat Jepang adalah pasar forex ketiga terbesar setelah London dan New York, dan pasangan mata uang USD/JPY adalah juga ketiga terbesar volume perdagangannya setelah EUR/USD dan GBP/USD.
  • Pada sesi Asia ini likuiditas perdagangan acapkali rendah, sehingga para trader banyak yang memilih untuk entry pada sesi London atau New York. Walau demikian, jika ada faktor penggerak sentimen pasar yang signifikan, pergerakan harga dan volatilitasnya bisa meningkat tajam.
  • Data-data ekonomi dari Australia, New Zealand, Jepang dan China dirilis pada sesi ini. Seperti diketahui, data perekonomian China sangat berpengaruh terhadap pasangan mata uang dunia dalam kurun waktu belakangan ini mengingat perdagangan negeri ini dengan negara-negara utama dunia yang meningkat tajam, baik volume maupun nilainya. Pada sesi Asia, pergerakan mata uang AUD, NZD dan JPY lebih volatile dibanding mata uang lainnya.
  • Jika kondisi pasar pada sesi ini berkonsolidasi, maka biasanya akan terjadi pergerakan yang signifikan pada sesi London dan New York.

Sesi London:

  • London adalah pasar forex terbesar dunia. Hampir 30% transaksi forex dunia terjadi pada sesi waktu perdagangan ini. Pasar London dimulai ketika pasar Asia hampir ditutup, dan pada over-lapping waktu tersebut volatilitas harga dan volume perdagangan biasanya meningkat. Slippage atau perbedaan spread yang kerap terjadi pada sesi Asia karena sepinya pasar biasanya tidak terjadi pada sesi ini.
  • Data-data ekonomi dari negara-negara Eropa dirilis pada sesi ini, sehingga mata uang yang berkaitan (EUR, GBP dan CHF) sangat aktif diperdagangkan dengan volume yang meningkat tajam.

Sesi New York:

  • Saat pasar New York dimulai pada jam 8:00 EST, para trader London baru mulai aktif kembali dari break makan siangnya. Overlap waktu ini (8:00 EST - 12:00 EST) adalah yang paling aktif dengan volume perdagangan dan likuiditas yang sangat tinggi.
  • Hampir sebagian besar data-data perekonomian yang penting dan berpengaruh signifikan dirilis pada sesi ini, terutama data-data untuk mata uang USD dan CAD.
  • Karena hampir 85% perdagangan forex dunia melibatkan mata uang USD, maka semua mata uang yang berpasangan dengan USD berpotensi untuk bergerak dengan volatilitas yang tinggi pada sesi ini.
  • Pergerakan harga cenderung melamban setelah pasar London ditutup, kecuali ada sentimen pasar yang cukup penting seperti rilis suku bunga USD atau pidato gubernur bank sentral (The Fed).
  • Harga penutupan pasar New York penting untuk dicatat, karena sering untuk rujukan para trader sebagai penutupan pasar hari itu, termasuk para trader yang menerapkan metode price action dalam tradingnya.
Catatan :Waktu EST (Eastern Standard Time) = GMT - 5 jam = WIB - 12 jam (Nopember - Maret). Mulai Maret-Nopember menggunakan DST (WIB lebih cepat 11 jam dari New York Time DST), sedangkan mulai Nopember-Maret menggunakan EST (WIB lebih cepat 12 jam daripada New York Time EST).
Dari ketiga sesi waktu perdagangan di atas, pertemuan (overlap) terjadi antara sesi Asia dan sesi London pada jam 3:00 sampai 4:00 EST, dan antara sesi London dan New York antara jam 8:00 sampai 12:00 EST. Pada sesi waktu overlap tersebut, volatilitas harga dan volume perdagangan biasanya meningkat dengan signifikan, demikian pula likuiditasnya. Para trader forex selalu memanfaatkan sesi waktu overlap pasar London dan New York antara jam 8:00 sampai 12:00 EST untuk melakukan aktivitas trading, mengingat saat itu terjadi pergerakan pada hampir semua pasangan mata uang dalam forex.

Korelasi Mata Uang Dalam Trading Forex

Dalam trading forex, sebagaimana pada pasar-pasar lainnya, seringkali ada beberapa pasangan mata uang (pair) yang pergerakan harganya saling berhubungan satu sama lain. Hal ini disebut sebagai korelasi mata uang (currency correlation). Pemahaman akan korelasi mata uang bisa membantu trader forex menilai kondisi pasar, menghindari risiko, dan mencari peluang trading potensial.

Korelasi Positif Dan Negatif

Dalam statistik, korelasi adalah hubungan yang terukur antara dua besaran pada suatu waktu. Korelasi diukur dalam range -1 (untuk korelasi negatif yang sempurna) sampai +1 (untuk korelasi positif yang sempurna).
Sebuah korelasi positif menyatakan bahwa kedua pasangan mata uang sering bergerak ke arah yang sama. Semakin tinggi korelasinya, berarti semakin dekat dan makin akurat kesamaan geraknya. Apabila dua pasangan mata uang memiliki korelasi positif yang tinggi, maka keduanya akan menunjukkan dinamika pergerakan naik-turun yang nyaris serempak. Contohnya pada ilustrasi berikut:

Contoh Korelasi Mata Uang Positif

Di sisi lain, korelasi negatif menyatakan pergerakan berlawanan. Semakin negatif (semakin kecil) angka korelasinya, berarti semakin besar perbedaan geraknya. Perhatikan pergerakan dua pasangan mata uang di bawah ini; bila yang satu naik, maka yang lainnya akan turun; atau sebaliknya.

Contoh Korelasi Mata Uang Negatif

Contoh grafik korelasi mata uang positif di atas diambil dari pergerakan EUR/USD (garis biru) dan GBP/USD (garis merah) pada timeframe Weekly; sedangkan contoh korelasi mata uang negatif diambil dari pergerakan EUR/USD dan USD/CHF (garis hijau). Namun, korelasi mata uang dalam trading forex bukan ini saja, melainkan juga terjadi pada pasangan-pasangan mata uang lainnya yang banyak diperdagangkan di pasar forex.

Korelasi Mata Uang Dalam Trading Forex

Penting untuk diketahui bahwa dalam trading forex, pasangan mata uang yang kita tradingkan adalah sebuah satuan tunggal. Pasangan mata uang ini terdiri dari dua mata uang yang berbeda dan nilainya ditetapkan berdasarkan nilai dari satu mata uang terhadap mata uang lawannya. Secara teknis, ketika kita trading pada sebuah pasangan mata uang, kita melakukan dua trade sekaligus. Kita membeli sebuah mata uang dan sekaligus menjual mata uang pasangannya. Contoh: jika kita buy EUR/USD, berarti kita buy EUR sekaligus sell USD dalam waktu yang bersamaan.

Tidak seperti dalam perdagangan saham atau komoditi yang lain, dalam trading forex akan lebih tepat bila kita melihat pasangan mata uang yang kita transaksikan sebagai dua trade yang berbeda. Hal ini akan membantu kita dalam mengetahui hubungan antar pasangan mata uang yang kita transaksikan, guna membantu menemukan kesempatan (trading opportunity) untuk masuk pasar dan menghindari risiko yang tak diinginkan.

Jika kita membandingkan beberapa pasangan mata uang populer, kita akan menemui kemiripan bentuk pola dalam pergerakan harganya, seperti misalnya pada korelasi positif EUR/JPY (garis violet) dan EUR/USD berikut ini:

Korelasi EURUSD dan EURJPY

Kedua pasangan mata uang di atas bergerak dengan pola yang hampir sama, mengindikasikan korelasi yang kuat. Jika ingin membuktikan bisa dirinci dari pergerakan naik turunnya harga dari waktu ke waktu. Baik saat transaksi EUR/JPY maupun EUR/USD, kita akan buy EUR dan sell mata uang yang lain jika kita membuka posisi buy pada pasangan mata uang tersebut. Dalam hal ini, korelasi mata uang yang kuat timbul karena hubungan berikut:

Korelasi Mata Uang

Contoh yang lain adalah korelasi negatif antara USD/JPY (garis oranye) dan EUR/USD di bawah ini:

Korelasi EURUSD dan USDJPY

Pada contoh di atas, terlihat korelasi negatif yang kuat. Faktor penggeraknya disini adalah perubahan harga dari salah satu mata uang pasangannya, dalam hal ini USD. Karena USD berada dalam posisi yang berbeda; pada pasangan yang satu di sisi buy, sedangkan pada pasangan yang lain pada sisi sell, sehingga hubungannya bersifat negatif.

Korelasi Mata Uang

Untuk menjelaskan illustrasi ini, ambil contoh yang bergerak hanya USD, sedangkan mata uang yang lain, yaitu EUR dan JPY flat (tidak bergerak), maka kita hanya akan membandingkan hubungan antara gerakan harga USD dan gerakan harga USD yang berlawanan, yang jelas tidak ada gunanya.

Memanfaatkan Korelasi Mata Uang

Korelasi mata uang ini sangat penting diperhatikan, terutama bagi trader pemula, karena jika salah memahami korelasi dalam membuka posisi trading malah akan memperbesar risiko. Namun, jika sudah mengetahuinya maka malah dapat memanfaatkannya untuk mengelola posisi trading secara lebih optimal. Berikut manfaat mengetahui korelasi mata uang dalam trading forex:
  • Trader dapat terhindar dari situasi membuka dua posisi trading yang saling membatalkan.
Umpamanya, dari artikel ini, kita tahu bahwa EUR/USD dan USD/CHF bergerak berlawanan (korelasi negatif). Nah, apabila kita buka posisi buy EUR/USD dan buy USD/CHF pada kisaran waktu yang sama, berarti sama saja kita tidak trading; karena meskipun EUR/USD benar-benar bergerak naik sesuai ekspektasi, nantinya USD/CHF justru bakal merosot.
  • Trader dapat terhindar dari tindakan menggandakan risiko trading.
Misalnya open buy pada EUR/USD dan EUR/JPY yang berkorelasi positif, berarti memperbesar risiko karena keduanya cenderung bergerak ke arah yang sama; kecuali mungkin pada momen tertentu saja. Sama halnya, open buy EUR/USD dan open sell USD/JPY pada kisaran waktu yang sama juga akan menambah risiko.
  • Trader dapat melakukan diversifikasi risiko.
Trader dapat mencari dua pasangan mata uang yang korelasinya tak 100% positif, tetapi juga tidak negatif; kemudian membuka posisi pada keduanya dalam upaya untuk diversifikasi risiko. Contohnya EUR/USD dan AUD/USD. Ketika Dolar AS cenderung bias bearish (melemah), maka trader dapat membuka posisi buy sebesar 1 lot pada EUR/USD dan 1 lot pada AUD/USD. Risikonya boleh jadi akan lebih ringan dibanding jika trader hanya melakukan buy 2 lot pada EUR/USD saja, yang bisa langsung hangus ketika Euro mendadak melemah di luar dugaan.
Jika kita mencermati dan mengetahui korelasi mata uang dalam trading forex, maka kita bisa mengembangkan strategi trading yang unik berdasarkan pola pergerakan harga kedua pasangan yang berkorelasi, baik positif maupun negatif, selain membantu menemukan kesempatan (trading opportunity) yang tepat guna masuk pasar.