Apa Itu Hedging?
Hedging adalah strategi trading untuk
"membatasi" atau "melindungi" dana trader dari fluktuasi nilai tukar
mata uang yang tidak menguntungkan. Hedging memberi kesempatan bagi
trader untuk melindungi diri dari kemungkinan rugi (loss) meski ia
tengah melakukan transaksi. Caranya adalah dengan memperkecil risiko
merugi ketika pergerakan nilai tukar mata uang tidak memungkinkan trader
meraih profit.
Namun, bila pelaku pasar menggunakan strategi Hedging, maka dimungkinkan untuk meminimalkan besaran kerugian, atau malah bisa dibuat impas (break even). Tak hanya itu. Hedging juga bisa membantu pelaku pasar dalam merencanakan posisi trading berikutnya.
Contoh Hedging
Hedging (lindung nilai) bisa digunakan dengan berbagai cara di pasar keuangan manapun. Baik itu pasar saham, pasar komoditas berjangka, maupun pasar forex.Satu contoh klasik adalah strategi Hedging saham dimana seorang pelaku pasar bertransaksi dua saham perusahaan. Contohnya saham perusahaan A dan saham perusahaan B yang keduanya berasal dari sektor industri yang sama. Trader itu membuka posisi long (buying) atas saham A, sembari juga melakukan short (selling) atas saham B dengan jumlah setengah pembelian saham A.
Jika harga saham-saham di sektor industri itu ternyata jatuh, maka besarnya kerugian bisa diminimalkan. Sedangkan bila harga saham di sektor industri itu meningkat, maka sang pelaku pasar tetap mendapatkan profit. Untuk sesi trading berikutnya, ia bisa menggunakan siasat serupa lagi atas saham-saham perusahaan berbeda.
Pokok utamanya di sini adalah, Hedging dilakukan dengan melakukan buy dan sell atas satu aset yang sama secara bersamaan, atau atas beberapa aset yang berbeda tetapi pergerakan harganya saling berhubungan. Seperti dalam contoh saham tadi, meski berasal dari dua perusahaan berbeda, tetapi basis sektor industri yang sama. Saham-saham dari sektor yang sama biasanya mengalami kenaikan dan penurunan secara serempak dan kompak (sama-sama naik, atau sama-sama turun).
Jika Anda awam dengan dunia trading, maka perlu dipahami dulu bahwa posisi long (buying)
adalah sebutan untuk transaksi yang dilakukan bila trader
mengekspektasikan harga akan naik, agar ia bisa mendapat keuntungan dari
kenaikan harga. Sedangkan posisi short (selling) dilakukan jika trader memperkirakan harga akan turun, sehingga dia mengharapkan keuntungan dari penurunan harga. Istilah long dan short dalam trading dan hedging tak ada hubungannya dengan jangka waktu.
Tipe-Tipe Hedging
Seiring dengan perkembangan jaman, muncul lebih banyak cara untuk hedging. Diantaranya:- Perusahaan ekspor-impor berupaya melindungi diri dari perubahan nilai tukar dengan membeli kontrak Futures atau Forward atas suatu mata uang versus mata uang lain, misal Rupiah ke Dolar AS.
- Perusahaan manufaktur berupaya melindungi diri dari perubahan harga komoditas dengan membeli kontrak Forward atau Futures, misal kontrak Futures Emas, Besi, atau lainnya.
- Spekulan (trader) membeli dan menjual saham dan indeks saham (CFD) di saat bersamaan.
- Trader forex yang telanjur buy suatu pasangan mata uang, misalnya USD/JPY, ternyata menghadapi kenyataan harganya menurun. Untuk Hedging, ia kemudian membuka posisi sell meski trading buy yang pertama tadi belum ditutup.
- Trader forex membuka dan menjual beberapa pasangan mata uang yang berhubungan di saat bersamaan, misalnya GBP/USD, EUR/GBP, dan EUR/USD.
- Dan lain sebagainya.
Strategi Hedging Dalam Trading Forex
Dalam trading forex, tingkat resiko yang mungkin terjadi selalu berubah. Tidak ada cara yang pasti untuk memperkirakan pergerakan suatu pasangan mata uang pada waktu yang akan datang. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah membatasi resiko guna melindungi posisi trading kita atau lazim disebut dengan hedging (lindung nilai). Ada beberapa cara yang digunakan untuk melindungi posisi trading, namun dasar pemikirannya sama dan sederhana.
Ketika Anda mempunyai posisi buy pada sebuah pasangan mata uang, Anda harus membuka posisi yang berlawanan (sell) guna melindungi posisi Anda, atau mengurangi resiko jika pergerakan harga bergerak turun. Dengan cara yang sama, Anda membuka posisi buy jika posisi awal Anda sell.
Berikut dua metode yang lazim digunakan dalam trading forex:
Cara Hedging Sederhana
Jika Anda baru mencoba cara hedging, Anda bisa berlatih dengan cara
yang sederhana. Cara ini kadang-kadang disebut dengan hedging langsung
(direct hedging). Hal ini terjadi bila Anda mempunyai posisi buy dan
posisi sell pada sebuah pasangan mata uang. Sebagai contoh, Anda trading
pada pasangan EUR/USD dengan mulai membuka posisi buy pada harga
1.3000, tetapi setelah beberapa saat kemudian pergerakan harga mulai
turun. Kemudian Anda membuka posisi sell, misal pada harga 1.2800. Jika dari analisa selanjutnya pergerakan harga Anda perkirakan akan turun, maka Anda bisa menutup posisi buy dengan hasil loss, dan membiarkan posisi sell yang kemungkinan besar akan menghasilkan profit. Namun jika Anda tidak yakin kearah mana harga akan bergerak, Anda bisa membiarkan kedua posisi tersebut terbuka hingga tampak sinyal yang pasti. Anda juga bisa menambahkan level stop loss pada salah satu atau kedua posisi tersebut.
Kesulitan yang sering dialami dengan cara ini adalah ketika pergerakan harga tidak menentu kita akan sulit menentukan posisi mana yang akan kita tutup terlebih dahulu. Jika kedua posisi tersebut telah kena (harga telah pernah mencapai kedua level hedging tersebut) maka kita pasti akan loss sebesar jarak pip hedging yang telah kita buka. Dalam contoh diatas pip hedging kita adalah 1.3000-1.2800 = 200 pip.
Trading Pada Beberapa Pasangan Mata Uang
Karena ada broker yang melarang menggunakan cara hedging sederhana seperti diatas sesuai dengan peraturan regulatornya, maka trader mensiasatinya dengan trading pada beberapa pasangan mata uang yang memiliki korelasi. Sebagai contoh jika Anda membuka posisi buy pada pasangan EUR/USD dan beberapa saat kemudian harga mulai bergerak turun. Anda bisa membuka lagi posisi buy pada pasangan USD/CHF karena dari data historis USD/CHF memiliki korelasi negatif terhadap EUR/USD.Jika USD memang menguat terhadap semua mata uang utama, maka EUR/USD akan turun dan USD/CHF akan naik. Anda bisa cut loss posisi buy pada EUR/USD dan membiarkan posisi USD/CHF yang kemungkinan besar akan profit. Selain membuka posisi buy pada USD/CHF, sebagai alternatif Anda bisa juga membuka posisi sell pada pasangan GBP/USD karena dari data historisnya GBP/USD memiliki korelasi positif terhadap EUR/USD. Jika USD menguat, Anda bisa cut loss posisi buy EUR/USD dan membiarkan posisi sell GBP/USD dengan kemungkinan besar akan profit.
Kelemahan cara hedging ini adalah bahwa hubungan korelasi antar pasangan mata uang tidak linier, suatu saat korelasinya bisa kuat dan kadang-kadang bisa melemah. Walau demikian dengan hedging paling tidak Anda bisa melindungi posisi trading Anda dengan meminimalisir kerugian.
Tertarik untuk menjalankan strategi Hedging? Lebih baik, simak dulu ulasan di artikel berikutnya, Beberapa Catatan Untuk Trik Hedging.
Beberapa Catatan Untuk Trik Hedging
Strategi hedging atau locking ada yang digunakan secara konvensional dan ada yang digunakan sebagai trik. Yang konvensional biasanya dilakukan bila trader mengunci (locking) trade tersebut dengan entry pada posisi yang berlawanan dengan sebelumnya.
Misal: sebelumnya membuka posisi buy, tetapi kemudian harga turun, dan untuk menghindari kerugian yang lebih besar trader tersebut membuka posisi sell pada pasangan mata uang yang sama sehingga jumlah kerugian tidak bertambah. Jika harga berbalik arah ia akan membuka (unlock) kunci tersebut dengan menutup salah satu posisi. Cara konvensional ini biasanya dilakukan oleh trader pemula bila ia merasa salah posisi.
Cara hedging yang lain adalah memang dari awal tujuannya untuk memperoleh profit, bukan karena merasa salah posisi. Seorang trader akan entry buy dan entry sell pada harga yang sama dalam waktu yang relatif singkat (karena tidak mungkin bisa open buy dan open sell dalam waktu yang bersamaan). Contoh: trader A open sell EUR/USD pada harga 1.3300 dan beberapa saat kemudian ia open buy pada harga yang sama. Ternyata harga kemudian turun ke level 1.3200, trader A menutup posisi sell-nya dengan profit 100 pip dan membiarkan posisi buy-nya.
Ia kemudian membuka 2 posisi baru, yaitu open buy dan open sell pada level 1.3200. Katakan harga kembali naik ke level 1.3300, trader A akan menutup ke 3 posisi tersebut. Posisi buy yang tertinggal sebelumnya kini balik modal, dan 2 posisi yang baru dibuka juga masih imbang (balance). Trader A memperoleh profit 100 pip dari posisi sell yang dibuka pertama kali. Bagaimana jika harga terus drop? posisi sell yang baru bisa untuk mengunci posisi buy pertama, dan ia akan membuka 2 posisi lagi pada harga yang sama, dan seterusnya sampai dihasilkan profit.
Bagi trader yang telah berpengalaman cara ini memang profitable, dan jika Anda ingin mencobanya, berikut ada beberapa catatan yang mesti Anda perhatikan:
1. Bagi trader pemula atau yang belum pernah mencoba trik ini tidak dianjurkan untuk langsung menerapkan cara ini pada account live. Disarankan untuk berlatih menggunakan cara ini pada account demo terlebih dahulu.
2. Tidak semua broker mengijinkan penggunaan trik ini. Badan regulator NFA pada bulan Agustus 2009 jelas-jelas melarang cara forex hedging seperti ini. Beberapa broker diluar Amerika Serikat juga melarang penggunaan cara hedging. Jadi pastikan terlebih dahulu peraturan broker Anda sebelum mulai menggunakan trik ini.
3. Tidak mudah untuk memperoleh harga buy dan harga sell yang sama persis sekalipun dengan pending order. Mungkin automated execution dengan EA (Expert Advisor) bisa membantu, tetapi pada keadaan pasar yang sedang sepi (volatilitasnya sedang rendah).
4. Cara ini akan berjalan dengan baik hanya pada keadaan pasar yang ranging (sideways), jika tiba-tiba pasar trending dengan kuat maka akan sulit mengatasinya.
5. Target profit (jumlah pip) mesti relatif besar, jika Anda hanya ingin meraup beberapa pip saja cara ini tidak efektif dan bahkan tidak bisa bekerja dengan semestinya.
6. Diperlukan kesabaran yang tinggi dalam menunggu pergerakan harga mencapai level tertentu. Anda tidak bisa menutup posisi begitu saja jika memang belum waktunya.
7. Selalu lakukan evaluasi setiap 5 atau 10 kali trade. Jika hasilnya kurang sesuai, Anda bisa berganti pasangan mata uang atau memperbaiki rencana trading Anda. Jika telah beberapa kali berganti masih belum profitable, tinggalkan trik ini, mungkin cara trading ini bukan untuk Anda.