Struktur Pasar Forex
Perdagangan mata uang asing, yang juga dikenal sebagai forex, sering dianggap sebagai pasar finansial yang tergolong paling menguntungkan. Salah satu faktor yang menjadi indikasinya adalah likuiditas harian pasar forex mencapai USD5.3 triliun pada tahun 2013 saja. Imbal hasil tentunya lebih baik jika dibandingkan dengan pasar finansial lainnya dengan likuiditas lebih rendah seperti saham. Selain banyaknya potensi profit, investasi di pasar forex juga memiliki keunggulan dari sisi minimnya modal dan fleksibilitas bisa trading di mana saja, kapan saja. Namun, jarang yang memahami struktur pasar forex sesungguhnya dan bagaimana posisi kita sebagai pelaku trading kecil-kecilan dalam pasar ini.
Struktur Pasar Forex
Pada dasarnya, Pasar Forex adalah pasar global yang terdesentralisasi di mana semua mata uang dunia diperdagangkan, dan pedagang menghasilkan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai mata uang. Pelaku jual-beli di pasar ini mencakup berbagai golongan, termasuk Pemerintah, Bank dan Institusi Keuangan, Perusahaan Multinasional, Spekulan, Broker, dan trader forex dari kalangan orang kebanyakan.Namun, biarpun semua pelaku trading forex sama-sama tidak punya kemampuan untuk menentukan harga, tak semua pelaku sederajat. Mengapa demikian? Ini karena struktur pasar forex tidak terpusat, berbeda dengan pasar saham yang terpusat. Jika digambarkan, struktur pasar saham adalah seperti berikut.
Gambar 1. Struktur Pasar Saham
Sebagaimana nampak pada gambar, perdagangan saham terpusat. Artinya, semua aktivitas penjual dan pembeli berpusat di bursa saham (Stock Exchange). Perusahaan-perusahaan sebagai penerbit saham dan para investor sebagai pembelinya dipertemukan oleh bursa. Walaupun perdagangan saham masa kini sudah dilakukan secara online, tetap saja sistemnya terpusat di bursa. Namun, Perdagangan forex tak memiliki pusat semacam itu dan berlangsung di luar bursa (over-the-counter/OTC).
Gambar 2. Struktur Pasar Forex
Perhatikan bagaimana setiap pelaku pasar forex melakukan transaksi satu sama lain secara langsung ataupun melalui broker dan bank, tanpa perantaraan bursa tertentu. Sepintas, struktur pasar forex yang tidak terpusat ini terkesan acak-acakan, tetapi sebetulnya para pelaku trading forex dapat digambarkan dalam hirarki tertentu.
Hirarki Pasar Forex
Kotak teratas pada hirarki pasar forex diduduki oleh jaringan yang dibentuk oleh transaksi bank-bank mayor, atau disebut dengan interbank. Bank-bank mayor tersebut contohnya Citi, JP Morgan Chase, UBS, Deutsche Bank, Goldman Sachs, Barclays, HSBC, Morgan Stanley, dan lain sebagainya.
(Baca juga: Pelaku Pasar Dalam Trading Forex)
Jaringan Interbank terdiri dari bank-bank sentral dunia, bank-bank mayor, dan beberapa bank yang lebih kecil. Mereka semua bertrading secara langsung satu dengan lainnya atau secara elektronik melalui Electronic Brokering Services (EBS) atau Reuters Dealing 3000-Spot Matching. Pada platform EBS, pasangan mata uang EUR/USD, USD/JPY, EUR/JPY, EUR/CHF, dan USD/CHF lebih likuid. Sementara pada platform Reuters, pasangan mata uang GBP/USD, EUR/GBP, USD/CAD, AUD/USD, and NZD/USD lebih likuid.
Setelah melewati beberapa institusi seperti broker retail Market Maker, broker retail ECN, dan Hedge Funds, barulah yang terbawah adalah trader ritel seperti kita-kita ini. Trader ritel seperti kita nampaknya patut berterima kasih pada internet, teknologi trading elektronik, dan broker ritel, karena berkat merekalah kita dapat memetik "secuil" keuntungan dari market akbar ini.
Struktur pasar forex mungkin memang terkesan berantakan, tetapi hal itulah yang membuat trading forex menjadi sebuah bisnis yang lain daripada yang lain. Ketika bertrading di market alias pasar raksasa, andalan kita nantinya adalah ketajaman analisa kita sendiri dalam memutuskan harga dengan cermat, di waktu yang tepat. Kapan waktu yang tepat itu? Simak ulasan selanjutnya dalam artikel Waktu Dan Jam Untuk Trading Forex.