TIME FRAME

 Pengertian Time Frame Dalam Forex

Pada saat kita mulai trading, maka akan membuka platform trading seperti Metatrader dimana harga-harga di pasar forex ditampilkan dalam bentuk grafik. Grafik forex menggambarkan pergerakan harga suatu pasangan mata uang di pasar forex, apakah pergerakannya naik, turun, atau statis. Namun, pada prakteknya, pengamatan kita tas pergerakan harga akan dipengaruhi pula oleh Time Frame. Oleh karenanya, sebelum melakukan analisa atas pergerakan harga, kita harus memahami dulu soal Time Frame dalam forex.

Pengertian Time Frame Dalam Forex

Time Frame dalam forex adalah kurun waktu tertentu yang ditentukan sebagai masa pengamatan pergerakan harga. Pada kurun waktu yang berbeda, kondisi harga yang ditampilkan bisa diterjemahkan secara berbeda. Secara awam umpamanya, pasangan mata uang EUR/USD melemah pada tempo 1 jam terakhir, tetapi menguat dalam satu hari terakhir. Semua ini akan nampak pada grafik forex, bila kita merubah Time Frame yang terlampir.

Menurut istilah praktisnya, grafik forex terbentuk dari data pergerakan harga yang dikumpulkan dalam kurun waktu (Time Frame) tertentu. Oleh karenanya, jika Time Frame diubah, maka data pergerakan harganya bisa berganti. Sebagai contoh, perhatikan perbandingan pergerakan harga pada EUR/USD di Time Frame 1 Jam (Hourly/H1/M60) dan Time Frame 1 Hari (Daily/D1) berikut ini.

EURUSD Pada Time Frame H1

EUR/USD Pada Time Frame D1

Pada grafik Candlestick di Time Frame 1 Jam, setiap candle menggambarkan pergerakan selama 1 jam (harga pembukaan, penutupan, tertinggi, dan terendah). Sedangkan pada Time Frame 1 Hari, setiap candle menggambarkan pergerakan selama 1 hari penuh. Satuan Time Frame menunjukkan lamanya waktu yang diperlukan untuk membentuk satu candlestick; sehingga grafik akan berbeda-beda tergantung Time Frame-nya.

Satuan Time Frame dalam forex yang paling sering dipakai yaitu 1 Menit (M1), 5 Menit (M5), 15 Menit (M15), 30 Menit (M30), 1 Jam (H1), 4 Jam (H4), 1 Hari (D1), 1 Minggu (W1), dan 1 Bulan (MN). Pada platform trading, biasanya disediakan pilihan beberapa Time Frame, dan kita bisa berpindah-pindah untuk menentukan Time Frame mana yang lebih cocok untuk digunakan dalam aktivitas trading forex.

Pilihan Time Frame Dalam Forex


Memilih Time Frame Dalam Forex

Memilih Time Frame dalam forex itu gampang-gampang susah. Pada umumnya, trader memilih berdasarkan sistem trading yang digunakan. Contohnya:
  • Trader Pengguna Sistem Scalping. 
    Dengan sistem scalping, trader bisa membuka dan menutup transaksi dalam tempo cepat, atau bahkan hanya selang beberapa menit saja. Karenanya, trader seperti ini biasa menggunakan Time Frame M1, M5, atau maksimal M30.
  • Trader Pengguna Sistem Day Trading. 
    Sesuai namanya, "Day Trading" berarti membuka dan menutup transaksi forex dalam hari yang sama. Untuk Day Trading, biasanya digunakan Time Frame M30 sampai dengan H1, ditambah H4 atau D1 sebagai Time Frame pembanding.
  • Trader Pengguna Sistem Swing. 
    Dengan sistem Swing, trader boleh jadi membuka dan menahan transaksi sampai dengan beberapa hari, minggu, bahkan bulan. Oleh sebab itu, Time Frame yang dipakai berkisar antara H4 hingga W1 dan MN.
Setiap trader dapat bertrading menggunakan satu Time Frame ataupun lebih dari itu. Time Frame rendah biasanya dianggap mengandung terlalu banyak fluktuasi yang mengganggu, sedangkan Time Frame lebih tinggi dianggap menggambarkan tren harga secara keseluruhan dengan lebih baik. Upaya memilih Time Frame dalam forex pun mempertimbangkan faktor-faktor ini. 

Setelah memilih Time Frame, lalu apalagi yang perlu dilakukan? Dalam trading forex, memilih Time Frame hanyalah "intro" alias langkah paling awal menjelang analisa teknikal. Untuk selanjutnya, Anda perlu mengenali mana Support dan Resistance pada pergerakan harga tiap pasangan mata uang.