Take Profit Dan Stop Loss Forex: Pengertian dan Panduannya
Trading Menggunakan Take Profit
Take Profit memiliki banyak keunggulan. Kalau Market sedang dalam pergerakan kencang, Take Profit ini mampu dengan cekatan melikuidasi posisi, sehingga profit yang sudah didapat langsung bisa dinikmati. Dengan demikian Take Profit akan bisa diprioritaskan dalam membantu trading Anda. Lalu bagaimana penggunaan Take Profit secara tepat? Yuk kita bahas di bawah ini.
Take Profit adalah batasan harga tertinggi atau keuntungan yang akan di dapat. Dimana apabila order terkena batasan tersebut maka posisi akan tertutup otomatis dan profit. Kenapa profit harus dibatasi? Tujuannya adalah agar profit dapat tercapai dengan mudah. Target Profit rendah sama dengan profit kecil, tetapi mudah tercapai.
Pengertian Take Profit hampir sama dengan Stop Loss. Jika Stop Loss digunakan untuk menentukan batas kerugian, maka Take Profit adalah kebalikannya; yaitu untuk menentukan batas target profit capaian. Dalam menentukan Take Profit, kita tidak boleh terlalu serakah, tentukan target profit realistis sesuai dengan analisa.
Begini nih contohnya:
Dari contoh chart GBP/USD di atas, kita memasang Take Profit pada harga 1.2478. Alasannya simple, cuma karena harga tertinggi candlestick sebelumnya. Berikutnya, kita pasang open posisi buy pada harga 1.2409 karena saat itu ada rilis berita dan buyer tampak mulai menguasai. Perlu dicatat, jarak dari harga open ke garis Take Profit pada chart di atas adalah 69 pip.
Eh, ternyata belum sempat mencapai target Take Profit, trend bullish sudah kehabisan momentum. Akibatnya harga terhenti pada angka 1.2470. Sayang banget, padahal cuma beda 8 pip.
Jangankan dapat profit, eh, malahan posisi tadi terlibas oleh reversal. Awalnya kita berharap bisa untung 69 pip, kenyataannya harga terjun bebas sampai minus -30 pip lebih.
Itulah alasan kenapa kita perlu mengkaji lebih dalam sebelum memasang Take Profit. Contohnya dengan risk:reward ratio atau price action. Itu hanya beberapa cara saja loh, makanya ikuti terus artikel-artikel Seputar Forex supaya Anda makin jeli dalam meletakkan Take Profit.
Manfaat Menggunakan Take Profit
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi besok, lusa, atau minggu depan. Mungkin hari ini kita untung, besok bisa pula kita rugi. Sehingga sangat penting bagi kita untuk menetapkan target trading tepat. Manfaat menggunakan Take Profit adalah:- Likuidasi posisi otomatis: Anda tidak harus selalu berada di depan komputer untuk close transaksi. Dengan begitu, Anda bisa menyalurkan perhatian dan tenaga pada hal lain yang lebih penting
- Kontrol keuangan: Take Profit mampu mengatur keuntungan sebesar acuan pada sistem trading sesuai money management.
- Bahan Evaluasi: Take Profit dapat juga digunakan sebagai materi evaluasi untuk memperbaiki performa trading. Tentu saja Anda akan membutuhkan jurnal trading untuk mencatat target-target profit tersebut.
Kesimpulan
Mengetahui apa itu Take Profit adalah pengetahuan esensial bagi semua trader. Menggunakan Take Profit sebenarnya sama seperti belajar menginjak pedal gas, terkadang harus ditekan secara terkontrol. Tidak boleh asal tancap gas, kalau tidak mau mengalami kecelakaan. Intinya, jangan terlalu jauh dalam menentukan Take Profit.Lebih baik Take Profit sedikit-sedikit tapi konsisten, dari pada tidak profit sama sekali. Kita harus berfikir realistis dan bijaksana dalam menentukan Take Profit, serta lakukan analisa agar diperoleh kejelasan mengenai pergerakan harga. Kapan kita bisa mendapatkan profit besar, dan kapan kita hanya bisa mendapat profit kecil, serta kapan kita harus ikhlas menerima loss.
Trading Menggunakan Stop Loss
Stop Loss adalah nilai batasan harga terendah yang ditentukan untuk membatasi kerugian. Saat pergerakan harga menyentuh nilai ini, maka sistem secara otomatis akan menutup order atau posisi tersebut.Bagi kebanyakan trader, keputusan menaruh stop loss ini adalah pilihan yang tidak nyaman. Mengapa? karena itu berarti mereka telah menerima kerugian yang terjadi. Namun, setiap trader berhak untuk memutuskan sendiri mana model trading yang paling cocok dengan dirinya, baik dengan menggunakan stop loss ataupun mengabaikannya, itu kembali pada strategi trading yang digunakan oleh masing-masing trader.
Macam-Macam Cara Memasang Stop Loss Dalam Forex
Jika Anda termasuk trader yang ingin menggunakan Stop Loss untuk mengendalikan risiko rugi, maka hal pertama yang perlu diketahui ada beberapa cara memasang Stop Loss dalam forex. Berikut tiga diantaranya:1. Stop Loss Manual
Pengertian Stop Loss Manual yaitu penghentian kerugian dilakukan oleh trader dengan menutup posisi trading sendiri di software trading, saat harga ternyata sudah jauh bergerak ke arah yang berlawanan dengan harapan. Penerapan Stop Loss dengan cara ini akan membutuhkan kedisiplinan dan kewaspadaan tinggi dari trader, karena jika ceroboh atau alpa maka loss bisa lebih besar daripada yang mampu ditanggung trader.
Umpamanya, Anda membuka posisi Buy EUR/USD pada harga 1.2000. Anda sudah berniat akan menutup posisi jika bergerak ke 1.2050 (profit 50 poin) dan mencapai profit, atau jika loss karena mencapai 1.1975 (loss 25 poin). Namun, ternyata Anda tidak berjaga di depan komputer saat harga meluncur turun, serta baru sadar untuk menutup posisi pada posisi harga 1.1900. Akibatnya, kerugian jadi lebih membengkak hingga 100 poin.
2. Stop Loss Otomatis
Definisi Stop Loss Otomatis merujuk pada penentuan level harga tertentu dimana posisi trading akan tertutup secara otomatis jika sudah mencapai level tersebut. Stop Loss Otomatis biasanya dapat ditempatkan di semua software trading.
Jika Anda sudah mengetahui bagaimana cara order (membuka posisi trading) di software trading Metatrader atau software trading lainnya, maka tentu Anda mengetahui bahwa pada formulir Order, terdapat pula kolom Stop Loss. Nah, di situlah Anda menuliskan level harga yang dimaksud. Nantinya, jika harga ternyata tidak bergerak ke arah yang Anda inginkan, maka posisi trading akan otomatis tertutup begitu mencapai level Stop Loss ini, meskipun Anda tidak sedang online memantau trading.
3. Trailing Stop
Selain menggunakan fitur Stop Loss Otomatis yang bisa diletakkan di formulir order, Anda juga bisa memakai fitur Trailing Stop. Apabila menggunakan Stop Loss, maka sudah pasti Anda akan menutup posisi trading dalam kondisi rugi. Namun, jika memakai Trailing Stop maka bisa tetap mendulang profit biarpun harga bergerak ke arah yang tak terduga.
Cara menempatkannya di Metatrader, Anda pertama-tama harus membuka posisi trading dulu. Lalu, pada daftar order, klik kanan pada posisi yang ingin dipasangi Trailing Stop. Nantinya akan muncul tampilan seperti ini.
Pilih berapa poin Trailing Stop yang akan Anda gunakan. Umpama, Anda order Buy di harga 1.2000, lalu memasang Trailing Stop di angka 20 poin. Jika kemudian harga naik ke 1.2021, maka trailing akan aktif dengan cara menggeser Stop Loss secara otomatis ke harga 1.2001. Jika harga naik lagi ke 1.2041, maka Stop Loss naik lagi ke 1.2021. Kalaupun nantinya ternyata harga berbalik turun ke 1.1975, Anda tetap bisa mendapatkan profit sebesar (1.2021-1.2000 = 21 poin).
Cara Menentukan Stop Loss Dalam Forex
Setelah mengetahui macam-macam cara memasang Stop Loss dalam forex, barangkali akan terlintas pertanyaan di benak Anda: Bagaimana menentukan level harga dimana kita perlu memasang Stop Loss?Kita tentu tak ingin menutup posisi trading terlalu dini, hingga gagal profit karena terlalu tergesa-gesa, padahal harga toh akhirnya bergerak ke target profit kita. Namun, kita juga tak mau terlambat tutup order hingga harus menanggung rugi besar.
Sebenarnya, ada banyak sekali cara untuk menentukan Stop Loss, dan trader bebas mengembangkan strateginya masing-masing. Sebagai gambaran bagi Anda, berikut contoh sederhana beberapa cara menentukan Stop Loss dalam forex:
1. Menggunakan Margin Call dan Stop Out.
Margin Call dan Stop Out merupakan sebutan bagi level-level harga dimana broker akan memberikan peringatan atau menutup otomatis posisi trading kita karena ketersediaan dana di dalamnya dianggap sudah tidak mampu untuk mempertahankan posisi tersebut. Biasanya, broker forex akan memberikan peringatan ini jauh sebelum dana habis total, bisa ketika dana dalam akun tersisa 20%, 50%, atau bahkan 80%.
Nah, dalam pendekatan pertama ini, Anda tidak menetapkan level Stop Loss sendiri, tetapi mengikut saja pada level Margin Call dan Stop Out yang dipersyaratkan oleh broker. Sebenarnya, cara ini agak ceroboh, tetapi banyak trader pemula yang melakukannya karena kurang memahami bagaimana menentukan Stop Loss sendiri.
2. Berdasarkan Konsep Money Management Sederhana.
Dalam teori Money Management paling sederhana, dikatakan bahwa tidak baik bagi trader untuk meresikokan dana sampai melebihi 2-3%, jadi pada skala nilai itulah seharusnya kita tempatkan Stop Loss.
Contoh: Dengan dana trading sebesar $1000, trader melakukan order pada pair EUR/USD. Umpama pergerakan pair EUR/USD setiap 1 pips = 0.4. Apabila batasan kerugian 3% = $30, ini berarti stop loss harus diletakkan di: 30/0.4 = 75 pips.
Selain teori ini, masih banyak konsep Money Management lainnya, dan Anda bebas akan menerapkan konsep yang mana.
3. Berdasarkan Analisa Teknikal.
Cara menentukan Stop Loss dengan analisa teknikal adalah dengan memanfaatkan grafik dan indikator yang sudah ada di software trading, atau teknik-teknik analisa teknikal lainnya. Misalnya Fibonacci Retracement, Pivot Points, dan lain sebagainya.