LEVERAGE

 Apa Itu Leverage Dalam Forex?

Leverage dalam forex dapat dimaknai sebagai perbandingan antara besaran modal trader dengan besaran dana yang dipinjamnya dari broker. Umpamanya, bila Anda membuka rekening dengan leverage 1:200, berarti dengan menyediakan modal sebesar 1 Dolar, Anda bisa menggerakkan dana sebesar 200 Dolar, dengan 199 Dolar darinya merupakan "dana pinjaman".
Pemahaman mengenai apa itu leverage dalam forex sangatlah penting untuk diketahui sebelum Anda terjun ke dunia trading, khususnya bagi Anda yang baru saja mengenal dunia forex. Dengan memahami leverage, pastinya nanti Anda akan tahu bagaimana cara mengelola modal yang dimiliki serta merencanakan trading sehari-hari.

Apa itu leverage forex?


Apa Itu Leverage?

Dalam pengertiannya secara harfiah, leverage adalah sebuah fitur yang memungkinkan strategi investasi dengan menggunakan uang pinjaman. Tujuannya adalah untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar. Kalau Anda pernah mendengar istilah perusahaan dengan leverage besar, hal itu berarti perusahaan tersebut memiliki jumlah hutang yang lebih banyak daripada ekuitasnya. Lalu apa hubungan leverage dengan trading forex?
Sebagaimana telah diungkapkan di atas, "bertrading menggunakan leverage" dapat diartikan seperti kita meminjam uang sementara pada perusahaan broker dalam besaran nominal tertentu, dengan memberikan jaminan dalam jumlah lebih kecil, tetapi besarannya proporsional dengan pinjaman yang didapat. Nah, jaminan ini dinamakan "Margin". Semakin besar leverage (atau dengan kata lain, semakin kecil margin forex), maka banyaknya "uang jaminan" yang diperlukan pun makin hemat.

Hubungan Margin Forex Dan Leverage

Agar lebih mudah memahami kaitan margin forex dan leverage, simak contoh berikut:
Budi merupakan seorang trader yang ingin membeli 1 lot EUR/USD pada 1.23000 dengan basis 100,000 Unit. Tanpa leverage, Budi membutuhkan margin forex (margin requirement) sebesar:
Margin requirement = 1 lot x 1.23000 x 100,000 = 123,000 USD
Ya, Budi harus menyiapkan dana sebesar 123,000 USD hanya untuk dapat membuka posisi sebesar 1 lot pada EUR/USD. Hasil ini akan berbeda seandainya saja ia menggunakan leverage forex. Kita misalkan Budi memilih leverage forex 1:500, maka perhitungannya akan jadi seperti ini=
Margin requirement = (1x1.23000x100,000) / 500 = 246 USD.
Dengan meminjam dana dari broker, Budi hanya perlu memberikan jaminan 246 USD agar dapat bertransaksi 1 lot di EUR/USD.
Mari kita simak contoh lain, saat ini Budi akan mengganti leverage-nya menjadi 1:3000. Mari kita lihat perhitungan margin requirement-nya.
Margin requirement = (1x1.23000x100,000)/3000 = 41 USD
Dengan memperbesar leverage forex sebanyak 6 kali, margin yang dibutuhkan pun akan berkurang 6 kali lipat. Budi hanya memerlukan uang sebesar 41 USD untuk dijadikan uang jaminannya di broker. Sungguh hebat bukan kekuatan leverage forex?

leverage forex


Satu hal yang perlu diperhatikan disini, leverage forex hanya mempengaruhi besarnya kekuatan dana yang bisa kita gunakan dan tidak berpengaruh pada besarnya profit maupun loss. Leverage hanya mempengaruhi besarnya margin forex saja, yang nantinya akan menentukan berapa besar modal minimal yang kita butuhkan untuk membuka dan menahan posisi.
Dari contoh Budi tadi kita tahu, bahwa semakin besar Anda memilih leverage maka akan semakin besar pula lot yang dapat kita gunakan dalam trading. Besarnya lot ini tidak semata-mata mendatangkan keuntungan yang lebih besar pula untuk Anda. Lot yang terlalu besar juga dapat menjadi momok yang memakan ekuitas akun trading Anda di saat merugi.

Macam-Macam Leverage Forex

Dalam broker forex saat ini sudah terdapat banyak sekali pilihan leverage untuk Anda. Jika dihitung secara matematis, masing-masing leverage forex akan berbeda-beda pula pengaruhnya terhadap margin yang akan digunakan. Coba simak tabel di bawah ini:

margin required


Tabel di atas menjelaskan berapa persen margin forex yang dibutuhkan dari total transaksi Anda, sesuai dengan leverage yang Anda pilih. Jika Anda transaksi 2 lot pada 100,000 basis unit, maka total transaksi menjadi 200,000 USD. Jika memilih leverage forex 1:500, Anda hanya perlu memberikan jaminan sebesar 0.2% dari total transaksi Anda, atau sebesar 400 USD.
Sebaiknya, jangan memilih macam leverage yang terlalu rendah seperti 1:1 karena modal yang dibutuhkan sudah pasti sangat besar. Namun leverage yang kelewat tinggi seperti 1:1000 dan 1:3000 juga akan sangat berbahaya bila tidak digunakan dengan benar. Memilih leverage forex tinggi mengandung risiko lebih besar ketimbang leverage kecil. Ini karena penggunaan lot yang melebihi rasio kekuatan normal modal berpotensi mengaburkan pertimbangan objektif saat mengambil keputusan trading. Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang risiko ini, mari simak materi selanjutnya.

Bahaya Leverage Forex

Dalam margin trading yang kita lakukan pada pasar forex, leverage forex sebenarnya tidak terlalu berpengaruh pada jumlah keuntungan maupun kerugian yang kita alami. Namun masih banyak yang menyebut leverage sebagai double-edged sword atau pedang bermata dua.
Leverage yang benar-benar berbahaya dalam konteks double-edged sword adalah leverage forex yang digunakan oleh para trader yang belum mengerti dan paham konsep money management yang baik. Perhatikan tabel di bawah ini. Semisal Anda memiliki dana 10,000 USD, dengan membuka posisi 1 lot pada pair EUR/USD akan kita coba hitung berapa lot maksimal yang dapat dibuka dengan setiap pilihan leverage forex.

leverage dan jumlah lot


Perhitungan di atas bertujuan untuk memperlihatkan kekuatan leverage, yang bisa menunjang terjadinya penyakit overlot. Hanya karena ketahanan margin forex masih memperlihatkan ribuan persen, maka tanpa perhitungan yang matang, seorang trader pemula akan menambahkan posisinya dengan santai. Begitu seterusnya hingga margin bebasnya cepat dimakan oleh kerugian.
Selain itu apa kerugian lain dari memilih leverage forex besar? Margin Call. Pada artikel Apa Itu Margin Call telah dijelaskan bahwa Margin Call dengan level 100%, akan terjadi ketika ekuitas yang kita punya sama dengan margin forex yang dibutuhkan untuk membuka posisi tersebut. Misal saja kita memilih leverage 1:3000 seperti di atas dan membuka 1 lot. Anda baru akan terkena Margin Call saat saldo Anda hanya bersisa 33 USD, sedangkan jika Anda memilih leverage forex 1:100, Anda sudah terkena Margin Call sejak saldo Anda tinggal 1,000 USD. Di antara keduanya, menggunakan leverage 1:100 tentu lebih aman, karena Anda bisa memiliki sisa dana 1000 USD, jauh lebih banyak ketimbang 33 USD.
Inilah mengapa leverage sering disebut dengan double-edged sword. Di satu sisi dia mampu membuat Anda meraih keuntungan yang berlipat-lipat, di sisi lain dia juga mampu menggerus dana Anda dengan seketika. Jika Anda sudah mengetahui dan menguasai prinsip money management yang baik, maka harusnya berapapun leverage forex yang digunakan, tidak akan menjadi masalah buat Anda. Namun jika belum, sebaiknya Anda belajar terlebih dahulu cara memilih leverage yang baik.

Leverage Forex Dalam Pandangan Trader Profesional

Jika kita berbicara dalam konteks trader profesional, mereka biasanya memilih leverage maksimal 1:100. Kecil bukan? Seperti yang telah dijelaskan di atas, leverage forex dapat memberi kita suatu keuntungan transaksi yang besar, tapi juga dapat berbalik menyerang kita sebagai trader.
Hal inilah yang berusaha dihindari oleh trader profesional. Bagaimanapun mereka juga manusia, tempatnya khilaf dan salah. Para trader profesional pun dapat tergoda dengan iming-iming mendapatkan return yang tinggi hanya dari satu posisi. Karena itu, selain membatasi dengan menggunakan menggunakan money management yang baik, mereka juga akan membatasi perilakunya dengan membatasi penggunaan margin forex. Dengan leverage forex kecil, margin yang dibutuhkan untuk membuka satu posisi akan bernilai cukup besar. Hal ini tidak akan memancing mereka untuk overlot, karena jumlah margin forex yang tersedia sudah dibatasi.
Secara umum, seperti yang telah dijelaskan berulang kali di atas, sebenarnya leverage tidak ada hubungannya dengan jumlah loss maupun profit yang Anda peroleh dalam satu posisi. Namun leverage dapat mempengaruhi jumlah lot maupun posisi yang dapat Anda buka. Saran dari saya pribadi, perhatikan terlebih dahulu jenis trader apakah Anda.
  • Jika Anda adalah seorang trader dengan tingkat frekuensi tinggi tanpa membatasi jumlah posisi, mungkin leverage dengan jumlah besar cocok untuk Anda.
  • Jika Anda merupakan seorang trader dengan target harian yang jelas atau mungkin memiliki batas posisi maksimal setiap harinya, leverage agak kecil mungkin cocok untuk Anda.
Sebagai penutup, tidak peduli seperti apa jenis trade yang Anda lakukan, leverage forex besar bukanlah suatu pilihan yang bisa diutamakan. Kunci penggunaan leverage forex yang aman ada di money management dan manajemen risiko, salah satunya adalah dengan metode Risk/Reward Ratio.


Memahami Dan Memanfaatkan Leverage

Saat saya mendengar kata ”bisnis”, terus terang yang terbersit dalam benak saya adalah "berapa banyak modal yang dibutuhkan?" Hehehe... Maklumlah, modal menjadi hambatan utama bagi saya untuk coba-coba berbisnis.  Yah, di jaman sekarang, mana ada sih bisnis dengan modal kecil yang bisa menghasilkan pendapatan yang besar? Mungkin ada benarnya juga ungkapan yang mengatakan, "kalau mau dapet ikan yang gedhe, ya harus menyediakan umpan yang gedhe juga."

Itulah mengapa, saat saya pertama kali mendengar tentang bisnis forex, yang terbayang dalam benak saya adalah "wah, pasti butuh modal yang lumayan nih, minimal puluhan juta". Logikanya kan kalau mau ambil untung dari sebuah kegiatan jual-beli, berarti harus punya modal untuk "beli" barangnya dulu dong, betul tidak? Maklumlah, pikiran saya masih tradisional hihihi… Tapi untunglah, saya kemudian mendapat pengertian tentang "leverage" ini.

Leverage Forex


Leverage: Manfaat Margin Trading

Di sinilah terasa manfaat dari margin trading. Kita bisa melakukan transaksi tanpa harus mempunyai modal sebesar transaksi yang kita lakukan. Asyik kan? Tentu, namanya juga kemajuan teknologi.

Beruntunglah kita sekarang, yang hidup dilengkapi dengan sarana dan pra sarana yang sedemikian komplit. Hanya dengan bermodalkan PC, sambungan internet dan modal semampunya, kita bisa melakukan transaksi jual-beli valas ini. Jadi kita bisa trading kapan saja dan di mana saja, asal terkoneksi dengan internet.

Mungkin anda bertanya-tanya, "Lantas, emang dari mana uang yang kita transaksikan?" Nah, ini dia satu lagi sarana yang menguntungkan. Sekarang ini sudah tersedia banyak sekali broker yang bisa memfasilitasi kegiatan trading kita, plus "meminjami" modal. Weh, yang bener? Hehehe… benerlah!

Kalau kita melakukan trading lewat sebuah broker, maka broker tersebut menjadi perantara kita dengan market, sekaligus "memberikan talangan" untuk transaksi yang kita lakukan. Tapi jangan khawatir, kita tidak akan terlibat hutang piutang dengan broker tersebut, jadi jangan takut jika suatu saat akan ada debt collector yang mendatangi kita. Hehehe..

Hubungan Trader Dan Broker

Banyak orang yang salah sangka dan memiliki persepsi negatif terhadap forex trading, sehubungan dengan masalah utang-piutang ini. Terus terang, ini membuat saya prihatin. Mungkin perlu saya tegaskan kembali bahwa tidak ada hubungan hutang-piutang yang harus ditagih antara kita (trader) dengan broker tempat kita melakukan kegiatan trading.Trus, bagaimana sebenernya hubungan antara trader dengan broker?

Nah, ini kembali ke pengertian leverage yang akan kita bahas sekarang. Begini, pada saat kita mendaftar di sebuah broker, kita mendapatkan tawaran tentang leverage yang akan kita gunakan. Mayoritas broker forex menawarkan pilihan leverage yang bisa kita pilih, meskipun ada pula broker yang menetapkan hanya satu pilihan leverage.

Gambaran leverage adalah, apabila leverage yang ditetapkan sebuah broker adalah 100:1, artinya kita hanya harus menggunakan dana sebesar $1 untuk bertransaksi sebesar $100. Jadi, apabila kita memiliki dana deposit sebesar $5 di broker tersebut, maka $1 ditempatkan sebagai used margin untuk transaksi sebesar $100 tersebut, sedangkan sisanya ($4) menjadi cadangan apabila transaski yang kita lakukan mengalami kerugian.
Jadi, setiap kerugian yang mungkin kita alami dari setiap transaksi yang kita lakukan akan otomatis mengurangi sisa dana dari yang kita tempatkan tersebut. Itulah mengapa kita mengenal istilah Margin Call. Margin Call terjadi apabila sisa dana kita di broker terkuras habis oleh kerugian yang kita alami dan transaksi kita otomatis tertutup (ter-closed).

Leverage Melipatgandakan Daya Beli

Leverage sering diibaratkan sebagai daya ungkit. Maksudnya, dengan adanya leverage, maka kemampuan kita melakukan transaksi akan berlipat-lipat. Bayangkan, untuk melakukan transaksi sebesar $100, kita cukup menempatkan $1 sebagai used margin. Itu jika berlaku leverage sebesar 100:1.

Banyak broker yang menawarkan leverage sebesar 500:1, bahkan leverage 1.000:1 di mana kita cukup menempatkan $1 untuk transaksi sebesar $1.000! Wow, bukankah itu fantastis?

Sampai di sini anda mungkin berpikir,"Wah, kalau begitu semakin besar leverage, semakin menguntungkan kita sebagai trader dong?” Hmmm… iya sih… Tapi perlu diingat, semakin besar transaksi yang kita lakukan, semakin besar pula resiko kerugian yang kita tanggung. Dengan kata singkat, mungkin bisa dikatakan bahwa kemungkinan untung cepat, kemungkinan MC juga cepat. Itulah mengapa leverage sering diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Memperbesar keuntungan, tapi di lain pihak bisa pula mempercepat kerugian. Karena itu, anda perlu belajar memilih leverage dengan cermat, supaya bisa mendapatkan keuntungannya, tapi tidak membuat trading anda kebablasan dan memicu kerugian lebih cepat.

Ok, sampai di sini anda mudah-mudahan sudah cukup mendapatkan gambaran tentang leverage dan bisa memilih leverage dengan besaran yang paling sesuai untuk anda.